Salah satu hal yang paling sering ditanyakan oleh para ibu-ibu adalah apakah ASI-nya cukup. Ironisnya, banyak ibu yang segera memutuskan berdasarkan kepercayaannya, dibandingkan dengan fakta objektif. Ketika bayi masih rewel setelah menyusui, banyak ibu segera menganggap bahwa bayinya masih lapar. Ini seringkali membuat tekad awal menyusui secara eksklusif hingga 6 bulan, menjadi gagal.
Menyusui adalah proses yang tampaknya sederhana, tetapi sebenarnya melibatkan proses yang sangat rumit dan mengagumkan. Ada berbagai tahap yang harus dipahami ibu untuk memahami kerumitan proses ini.
Pada 1-2 hari pertama, setelah melahirkan, payudara akan terasa mengeras dan kemungkinan ASI yang berwarna putih normal belum tampak. Pada periode ini, cairan dari payudara berwarna agak kekuningan, karena mengandung ko lost rum atau antibodi yang sangat tinggi. Walaupun ASI belum terasa "mengalir deras", bayi harus selalu disusui, karena hisapan bayi akan merangsang produksi ASI. Semakin sering dihisap, semakin banyak produksi ASI.
Pada hari-hari selanjutnya, hingga 6 atau 8 minggu, jika ibu menyusui secara ekslusif, ibu mungkin akan merasa bahwa payudaranya penuh< Pada keadaan ini, sebenarnya yang terjadi adalati payudara sedang melakukan "tes" kebutuhan bayi. Artinya, payudara akan cenderung berproduksi berlebih, sampai kemudian bayi menentukan kebutuhannya sendiri.
Pada periode di atas 8 minggu, biasanya ibu dan bayi sama-sama sudah terampil dalam proses menyusui. Di sini, karena bayi terus menyusui, ibu akan mulai merasa bahwa kadang-kadang payudaranya terasa tidak sepenuh minggu-minggu sebelumnya. Dianggapnya, ASI nya sudah tidak cukup lagi. Padahal yang terjadi adalah, pada saat ini bayi sudah menentukan jumlah ASI sesuai dengan kebutuhannya. Karenanya kelenjar susu dalam payudara akan memproduksi ASI persis sebanyak kebutuhan bayi.
Beberapa hal dibawah ini penting untuk mengetahui apakah ASI sudah cukup.
1. Air seni; bayi yang mendapat ASI cukup akan buang air kecil setidaknya 6 kali dalam 24 jam. (Untuk memonitor dengan baik, disarankan agar bayi memakai popok kain)
2. Cara menyusu bayi: bibir bayi menutup 2/3 areola (lingkar hitam sekitar payudara); bibir membuka ke arah luar (dower).
3. Jika mungkin bayi masih rewel saat tanda-tanda kecukupan ASI sudah terpenuhi, coba cari penyebab lain seperti popok yang basah, hawa yang tidak nyaman atau baju basah dan sebagainya. Dan yang paling penting, ibu dan ayah harus sama-sama terus berkomitmen dan tetap PD memberi ASI. Ini adalah salah satu investasi terbaik untuk masa depan gemilang.
Sabtu, 16 Januari 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar