"Ingat ya, berikan ASI ekslusif" Demikian pesan seorang sahabat kepada Radhiah yang saat itu sedang mengandung. Pertama kali Radhiah mendengar mengenai ASI, Radhiah hanya bisa garuk-garuk kepala. Maklum saja, ini pengalaman pertama bagi Radhiah hamil. Sahabat Radhiah pun kemudian menjelaskan dengan panjang lebar mengenai ASI, khususnya ASI ekslusif.
ASI Ekslusif yaitu pemberian hanya ASI kepada bayi selama 6 bulan pertama. Berkali-kali Radhiah bertanya kepada sahabat Radhiah, "Sungguh hanya ASI? Sampai 6 bulan?" Itu lah keraguan yang seringkali juga dirasakan oleh para ibu muda, termasuk diri Radhiah sendiri. Bagaimana mungkin hanya minum ASI saja selama 6 bulan pertama? Jawabannya, bisa!.
Syukur alhamdullilah, Radhiah berhasil dan sukses memberikan ASI ekslusif selama 6 bulan kepada kedua anak Radhiah, walaupun Radhiah harus kembali ke kantor setelah cuti melahirkan 3 bulan. Sebelum Radhiah kembali ke kantor, Radhiah rajin menabung ASI untuk kebutuhan anak Radhiah selama ditinggal ke kantor. Di kantor pun, Radhiah tetap memerah ASI untuk dibawa pulang. Radhiah terus menabung sampai anak Radhiah berusiagenap 1 tahun. Tidak hanya itu, Radhiah pun sempat menyusui dua anaknya pada masa yang bersamaan atau sering disebut dengan istilah "tandem nursing".
Saat mengetahui bahwa Radhiah hamil lagi, anak pertama Radhiah, Bening, baru berusia 11 bulan. Radhiah bingung sekali. Radhiah ingin sekali terus menyusuij Bening, hingga ia berusia 2 tahun namun khawatir akan mempengaruhi perkembangan janin. Banyak orang menyarankan Radhiah untuk segera menyapih Bening. Tapi hati Radhiah gundah. Radhiah merasa bersalah bila pemberian ASI nya distop, karena antibodi pada ASI setelah usia anak 1 tahun, akan kembali meningkat. Akhirnya Radhiah berdoa dan menguatkan tekad untuk terus memberikan ASI walaupun Radhiah dalam kondisi hamil. Bahkan pada malam sebelum Radhiah melahirkan, Bening masih menyusu sebelum tidur sampai pukul 11.00 malam. Keesokan harinya, pukul 06.00 pagi anak kedua Radhiah, Maulana lahir. Alhamdullillah ia lahir dengan selamat tanpa kurang sesuatu apa pun.
Sungguh tepat bila ASI disebut sebagai makanan ajaib. Bagaimana tidak, ketika pagi hari Radhiah melahirkan anak kedua, maka komposisi ASI pun langsung berubah menyesuaikan kebutuhan anak yang baru lahir, Subhanallah. ASI pun kembali mengandung Colostrum yang mengandung antibodi 17 kali dibanding antibodi pada ASI biasa, juga segala manfaat lainnya.
Saat adiknya lahir, Bening baru berusia 18 bulan, Radhiah pun kembali ragu, apakah harus berhenti menyusui Bening? Mana mungkin Radhiah menyusui 2 anak? Bagaimana kalau ASI Radhiah tidak cukup untuk Maulana? Kurang 6 bulan lagi, Bening genap 2 tahun. Kemudian Radhiah ingat, bahwa ASI akan terus diproduksi sesuai dengan jumlah ASI yang dikeluarkan. Jadi, bila kedua anak Radhiah menyusui 1000 ml, insya Allah, 1000 ml juga yang akan diproduksi.
Akhirnya Radhiah pun meneguhkan tekad untuk melakukan "tandem nursing" atau menyusui tandem. Dan alhamdullilah, Radhiah bisa! Radhiah berhasil menyusui keduanya dan subhanallah, ASI Radhiah selalu cukup untuk mereka berdua.
Radhiah akui, tekad untuk terus memberikan ASI memang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Diperlukan komitmen yang tinggi dan niat hati yang kuat. Apalagi saat kita harus menghadapi godaan dan pendapat miring orang-orang di sekitar yang meragukan kehebatan ASI. Namun bagi Radhiah, pemberian ASI merupakan investasi kesehatan kepada anak-anak Radhiah, maka Radhiah
Sabtu, 16 Januari 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar