Jumat, 15 Januari 2010

Kekuatan Do'a

DO’A MASUK PASAR
Rasulullah Shallallaahu Alaihi Wa Sallam bersabda: “Barangsiapa masuk pasar, lalu membaca do’a:
(( لاَ اِلَـهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يَحْيِيْ وَيُمِيْتُ وَهُوَ حَيٌّ لاَ يَمُوْتُ، بِيَدِهِ الْخَيْرُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ ))
“Tiada sembahan yang hak selain Allah. Tiada sekutu bagiNya. Hanya milikNya segala kerajaan dan puji. Yang Menghidupkan dan Mematikan. Dia Maha Hidup dan tidak mati. Di TanganNya segala kebaikan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu’.
Niscaya ditulis baginya sejuta kebaikan, dihapus dari-nya sejuta keburukan, diangkat baginya sejuta derajat, dan dibangunkan untuknya rumah di Surga.” (HR. Imam Ahmad dan periwayat lainnya, dinyatakan hasan oleh Al-Albani dalam kitab Shahih Al-Jani’, No. 6107).

DO’A ISTIKHARAH
Jabir  berkata, “Rasulullah Shallallaahu Alaihi Wa Sallam mengajarkan kepada kita istikharah dalam segala urusan sebagaimana beliau menga-jarkan surat-surat Al-Qur’an. Rasulullah Shallallaahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
(( إِذَا هَمَّ أَحَدُكُمْ بِالأَمْرِ فَلْيَرْكَعْ رَكْعَتَيْنِ مِنْ غَيْرِ الْفَرِيْضَةِ ثُمَّ لْيَقُلْ: اَللَّهُمَّ اِنِّى أَسْتَخِيْرُكَ بِعِلْمِكَ وَأَسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ وَأَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ الْعَظِيْمِ، فَإِنَّكَ تَقْدِرُ وَلاَ أَقْدِرُ وَتَعْلَمُ وَلاَ أَعْلَمُ وَأَنْتَ عَلاَّمُ الْغُيُوْبِ، اَللَّهُمَّ اِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا اْلأَمْرَ خَيْرٌ لِيْ فِيْ دِيْنِيْ وَمَعَاشِيْ وَعَاقِبَةِ أَمْرِيْ (أَوْ قَالَ فِى عَاجِلِ أَمْرِيْ وَآجِلِهِ) فَاقْدَرْهُ لِى ويَسِّرْهُ لِيْ ثُمَّ بَارِكْ لِى فِيْهِ وَاِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَ اْلأَمْرَ شَرٌّ لِى فِيْ دِيْنِيْ وَمَعَاشِى وَعَاقِبَةِ أَمْرِيْ (أَوْ قَالَ فِى عَاجِلِ أَمْرِيْ وَآجِلِهِ) فَاصْرِفْهُ عَنِّى وَاصْرِفْنِيْ عَنْهُ وَاقْدُرْ لِيَ الْخَيْرَ حَيْثُ كَانَ ثُمَّ رَضِّنِيْ بِهِ (قَالَ وَيُسَمِّيْ حَاجَتَهُ) ))
“Apabila salah seorang dari kamu menghendaki sesuatu maka hendaklah shalat dua raka’at kemudian berdo’a: ‘Ya Allah, dengan ilmuMu sungguh aku memohon agar diberikan kemampuan. Aku memohon kepadaMu sebagi-an anugerahMu yang agung, karena sesungguhnya Eng-kaulah yang Maha Kuasa, aku tidak. Engkaulah yang mengetahui, aku tidak. Engkaulah Dzat Yang Maha Mengetahui segala yang ghaib. Ya Allah apabila Engkau mengetahui bahwa hal itu baik untukku dalam segala sesuatu yang berhubungan dengan agamaku, kehidupan-ku dan akhir urusanku (baik untuk saya dalam urusan yang sekarang maupun yang akan datang), maka tak-dirkanlah untukku dan mudahkanlah bagiku, kemudian berkahilah hal itu bagiku. Dan apabila Engkau menge-tahui bahwa sesungguhnya hal itu buruk bagiku dalam segala sesuatu yang berhubungan dengan agamaku, ke-hidupanku dan akhir urusanku, maka hindarkanlah hal itu dariku dan hindarkanlah aku dari hal itu, dan takdir-kanlah bagiku apapun yang baik, kemudian jadikanlah aku orang yang rela padanya.” Hendaklah pada waktu menyebut hal itu disebutkan keperluannya. (HR. Al-Bukha-ri).
Perlu diketahui bahwa shalat dua raka’at tersebut harus dilakukan oleh orang yang bersangkutan sendiri, seperti obat diminum sendiri oleh orang yang sakit, dengan keyakinan bahwa Allah pasti akan memberi petunjuk kepada kebaikan. Sebagai tanda bahwa hal itu baik ialah ia mudah menda-patkan sebab-sebab pelaksanaannya.
Hindarilah cara bid’ah dalam istikharah, yaitu yang ber-sandar kepada mimpi-mimpi dan perhitungan nama kedua calon mempelai, atau lain-lainnya yang tidak ada dasarnya dari agama.

DO’A UNTUK MENYEMBUHKAN PENYAKIT
1. Letakkan tangan pada anggota badan yang sakit dan bacalah basmalah tiga kali, kemudian membaca do’a di bawah ini tujuh kali.
(( أَعُوْذُ بِاللهِ وَقُدْرَتِهِ مِنْ شَرِّمَا أَجِدُ وَأُحَاذِرُ ))
“Aku berlindung kepada Allah dan kekuasaanNya dari keburukan segala sesuatu yang aku temui dan aku takuti.” (HR. Muslim).
2. (( اللَّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ أَذْهِبِ الْبَأْسَ وَاشْفِ أَنْتَ الشَّافِيْ لاَ شِفَاءَ إِلاَّ شِقَاؤُكَ شِفَاءً لاَ يُغَادِرُ سَقَمًا ))
“Ya Allah, Tuhan Manusia, hilangkanlah kesusahan dan sembuhkanlah. Engkau Dzat yang menyembuhkan, tidak ada kesembuhan kecuali kesembuhan dariMu kesem-buhan yang tidak meninggalkan rasa sakit.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
3. (( أَعُوْذُبِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّةِ مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ وَهَامَّةٍ وَمِنْ كُلِّ عَيْنٍ لاَمَّةٍ ))
“Aku berlindung kepada kalimat-kalimat Allah yang sem-purna dari segala setan dan binatang yang berbisa dan dari segala mata yang jahat.” (HR. Al-Bukhari).
4. Barangsiapa mengunjungi orang sakit yang belum me-ninggal, lalu membaca do’a ini di sisinya sebanyak tujuh kali:
(( أَسْأَلُ اللهَ الْعَظِيْمَ رَبَّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ أَنْ يَشْفِيَكَ ))
“Aku mohon kepada Allah yang Mahaagung, Tuhan ‘Arsy yang Agung, kesembuhan untukmu.”
Maka Allah menyembuhkannya. (HR. Al-Hakim, shahih).
5. Barangsiapa melihat orang tertimpa kesusahan, lalu membaca do’a:
(( اَلْحَمْدُ لِلَّـهِ عَافَانِيْ مِمَّا ابْتَلاَكَ بِهِ وَفَضَّلَنِيْ عَلَى كَثِيْرٍ مِمَّنْ خَلَقَ تَفْضِيْلاً ))
“Segala puji bagi Allah yang menjagaku dari kesusahan yang menimpamu dan menjadikanku lebih utama dari-pada makhluk lain.” Maka orang tersebut terhindar dari kesusahan/penyakit.” (HR. At-Tirmidzi).
6. Malaikat Jibril datang kepada Nabi  dan bertanya: “Hai Muhammad, apakah Anda sakit?” Rasulullah menjawab: “Ya”. Lalu Jibril membaca do’a:
(( بِسْمِ اللهِ اَرْقِيْكَ مِنْ كُلِّ دَاءٍ يُؤْذِيْكَ، وَمِنْ شَرِّكُلِّ نَفْسٍ وَعَيْنٍ، بِسْمِ اللهِ اَرْقِيْكَ، وَاللهُ يَشْفِيْكَ ))
“Dengan nama Allah aku mengobatimu dari segala pe-nyakit yang menimpamu, dari kejahatan segala jiwa dan mata. Dengan nama Allah aku mengobatimu. Dan Allah-lah yang menyembuhkannya.” (HR. Muslim).
7. Bacalah surat Al-Fatihah dan surat Al-Mu’awidzatain kemudian mohonkan kesembuhan kepada Allah saja. Berdo’a dan berobatlah. Di samping itu, bersedekahlah kepada orang-orang fakir agar Anda sembuh dengan izin Allah.
8. Seorang Muslim hendaklah menggunakan madu, habbah sauda’ (jintan hitam) dan meminum air zamzam. Itu semua adalah obat mujarab yang dapat menyembuh-kan dari segala penyakit.

DO’A BEPERGIAN DAN NAIK KENDARAAN
1. Rasulullah Shallallaahu Alaihi Wa Sallam bersabda: “Barangsiapa yang akan beper-gian hendaklah berkata kepada yang ditinggalkan:
(( أَسْتَوْدِعُكُمُ اللهَ الَّذِيْ لاَ تَضِيْعُ وَدَائِعُهُ ))
‘Kumohonkan untukmu penjagaan Allah yang tidak sia-sia penjagaanNya’.” (HR. Ahmad, hasan).
2. Orang yang akan bepergian dido’akan:
(( زَوَّدَكَ اللهُ التَّقْوَى، وَغَفَرَ ذَنْبَكَ، وَيَسَّرَلَكَ الْخَيْرَ حَيْثُمَا كُنْتَ ))
“Semoga Allah membekalimu dengan takwa, mengam-puni dosamu, dan memudahkan segala kebaikan bagimu di mana pun berada.” (HR. At-Tirmidzi).
3. Apabila Anda naik mobil atau pesawat terbang atau ken-daraan lain bacalah:
(( بِسْمِ اللهِ الْحَمْدُ لِلَّـهِ سُبْحَانَ الَّذِيْ سَخَّرَلَنَا هَذَا وَمَا كُنَّالَهُ مُقْرِنِيْنَ وَاِنَّا اِلَى رَبِّنَا لَمُنْقَلِبُوْنَ، اَلْحَمْدُ لِلَّـهِ، اَلْحَمْدُ لِلَّـهِ، اَلْحَمْدُ لِلَّـهِ، اللَّـهُ اَكْبَرُ، اَللَّـهُ اَكْبَرُ، اَللَّـهُ اَكْبَرُ، سُبْحَانَكَ اِنِّيْ ظَلَمْتُ نَفْسِيْ فَاغْفِرْلِيْ فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ اِلاَّ اَنْتَ ))
“Aku pergi dengan nama Allah dan segala puji bagiNya. Maha Suci Tuhan yang menundukkan kendaraan ini untuk kami dan tidak ada daya bagi kami untuk menun-dukkannya dan hanya kepada Allah kami kembali, kemu-dian membaca Alhamdulillah tiga kali, Allahu Akbar tiga kali. Maha Suci Engkau Ya Allah, sungguh aku telah menganiaya diriku sendiri, berilah aku ampunan. Sung-guh tidak ada yang mengampuni dosa-dosa kecuali Engkau.” (HR. At-Tirmidzi, hasan shahih).
4. (( أَللَّهُمَّ اِنَّا نَسْأَلُكَ فِيْ سَفَرِنَا هَذَا الْبِرَّ وَالتَّقْوَى وَمِنَ الْعَمَلِ مَا تَرْضَى، اَللَّهُمَّ هَوِّنْ عَلَيْنَا سَفَرَنَا هَذَا وَاطْوِ عَنَّا بُعْدَهُ، اَللَّهُمَّ أَنْتَ الصَّاحِبُ فِى السَّفَرِ وَالْخَلِيْفَةُ فِى اْلأَهْلِ، اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُبِكَ مِنْ وَعْثَاءِ السَّفَرِ وَكَابَةِ الْمَنْظَرِ وَسُوْءِ الْمُنْقَلِبِ فِى الْمَالِ وَاْلأَهْلِ ))
“Ya Allah, kami mohon kepadaMu semoga dalam perjalanan ini Engkau berikan ketaatan, ketakwaan dan amal yang diridhai. Ya Allah, dekatkanlah jarak per-jalanan ini, Engkau temanku dalam perjalanan ini dan Engkaulah sebagai pengganti yang melindungi keluarga. Ya Allah, aku berlindung kepadaMu dari kesusahan bepergian ini, dari pemandangan yang menyakitkan dan dari kepulangan yang sial dalam harta dan keluarga.” (HR. Muslim).
5. Ketika pulang hendaknya membaca do’a tersebut di atas ditambah do’a di bawah ini:
(( آيِبُوْنَ تَائِبُوْنَ عَابِدُوْنَ لِرَبِّنَا حَامِدُوْنَ ))
“Semoga kami kembali dalam keadaan selamat dan kepada Tuhan kami mengabdi serta kepadaNya kami memuji.”

DO’A MUSTAJAB (DO’A YANG DITERIMA ALLAH)
1. Apabila Anda ingin sukses dalam ujian atau pekerjaan bacalah do’a di bawah ini:
سَمِعَ رَسُوْلُ اللهِ  رَجُلاً يَقُوْلُ: اَللَّهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ بِأَنِيْ أَشْهَدُ أَنَّكَ أَنْتَ اللهُ لاَ اِلَـهَ أَنْتَ اْلأَحَدُ الصَّمَدُ الَّذِيْ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدُ وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدُ.
“Rasulullah Shallallaahu Alaihi Wa Sallam mendengar seorang laki-laki berdo’a: ‘Ya Allah, Sungguh aku bermohon kepadaMu dengan ber-saksi bahwa Engkau Allah, tiada Tuhan yang berhak di-sembah kecuali Engkau Yang Maha Esa, yang segala sesuatu bergantung kepadaMu, yang tidak melahirkan dan tidak pula dilahiran dan tidak ada sesuatu pun yang sama denganNya.”
Rasulullah Shallallaahu Alaihi Wa Sallam kemudian bersabda:
(( وَالَّذِيْ نَفْسِيْ بِيَدِهِ لَقَدْ سَأَلَ اللهِ بِاسْمِهِ اْلأَعْظَمِ الَّذِيْ إِذَا دُعِيَ بِهِ أَجَابَ وَإِذَا سُئِلَ بِهِ أَعْطَى ))
“Demi Allah yang jiwaku berada di tanganNya, sungguh orang itu telah berdo’a dengan namaNya Yang Maha Agung, yang apabila Ia dimohon dengan nama tersebut pasti Ia mengabulkannya, dan apabila diminta pasti Ia memberi.” (HR. Ahmad yang dinilai hasan oleh At-Tirmidzi).
2. Do’a Nabi Yunus (Dzinnun) pada waktu beliau di dalam perut ikan seperti di bawah ini:
(( إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّيْ كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِيْنَ ))
“Tidak ada Tuhan yang hak kecuali Engkau, Mahasuci Engkau, sungguh aku telah termasuk golongan orang zhalim.”
Tidak seorang Muslim pun yang memohon dengan do’a tersebut kecuali Allah mengabulkannya (HR. Imam Ahmad, shahih).
3. Harus melaksanakan hal-hal yang menyebabkan sukses yaitu berusaha dengan sungguh-sungguh dan berdo’a.


DO’A ORANG YANG KEHILANGAN
Ibnu Umar c ditanya tentang do’a untuk menemukan sesuatu yang hilang, ia menjawab: “Hendaknya orang itu mengambil air wudhu lalu shalat dua raka’at kemudian membaca syahadat lalu berdo’a dengan do’a ini:
(( اَللَّهُمَّ رَادَّ الضَّالَّةِ هَادِيَ الضَّلاَلَةَ تَهْدِيْ مِنَ الضَّلاَلِ رُدَّ عَلَيَّ ضَالَّتِيْ بِقُدْرَتِكَ وَسُلْطَانِكَ فَإِنَّهَا مِنْ فَضْلِكَ وَعَطَائِكَ ))
“Ya Allah, Dzat yang mengembalikan barang hilang, yang menunjukkan kesesatan, semoga Engkau menunjuk-kan kesesatan ini. Kembalikan Ya Allah dengan kekuasa-an dan kekuatanMu barangku yang hilang dariku, karena sesungguhnya itu adalah anugerah dan pemberianMu.” (Al-Baihaqi menyebut hadits ini mauquf yang juga disebut hasan).

DO’A-DO’A DARI AL-QUR’ANUL KARIM:

“Ya Tuhan kami, ampunilah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami dan jangan Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang beriman. Ya Tuhan kami, sesung-guhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penya-yang.” (Al-Hasyr: 10).

ILAHI, HANYA ENGKAULAH YANG MAHA PENOLONG



يَا مَنْ يَرَى مَافِى الضَّمِيْرِ وَيَسْمَعُ * أَنْتَ اَلْمُعَدُّ لِكُلِّ مَا يُتَوَقَّعُ
“Wahai Dzat Yang Maha Melihat dan Maha Mendengar apa yang ada dalam hati, Engkau adalah tempat persediaan sesuatu yang diharapkan.”
يَا مَنْ يُرَجَّى لِلشَّدَائِدِ كُلَّهَا * يَا مَنْ اِلَيْهِ الْمُشِبْتَكَى وَالْمَفْزَعُ
“Wahai Tuhan yang diharapkan untuk menghilangkan segala kesusahan, wahai Dzat yang menjadi tempat mengadu dan berlindung.”
يَا مَنْ خَزَائِنُ رِزْقِهِ فِى قَوْلِ كُنْ * أُمْنُنْ فَإِنَّ الْخَيْرَ عِنْدَكَ أَجْمَعُ
“Wahai Dzat yang gudang rizkiNya berada pada firmanNya ‘Kun’, berilah anugerah karena sesungguhnya segala kebaikan terhimpun pada sisiMu.”
مَالِيْ سِوَى فَقْرِيْ إِلَيْكَ وَسِيْلَةُ * فَبِالإِفْتِقَارِ إِلَيْكَ فَقْرِيْ أَدْفَعُ
“Tidak ada bagiku perantara kecuali keperluanku padaMu. Ya Allah, karena keperluanku kepadaMu itu aku dapat memenuhi keperluanku.”
مَالِيْ سِوَى قَرْعِيْ لِبَابِكَ حِيْلَةٌ * فَلَئِنْ رُدِدْتُ فَأَيَّ بَابٍ أَقْرَعُ
“Tidak ada bagiku alasan kecuali aku mengetuk pintuMu. Sekiranya aku ditolak, pintu mana lagi yang harus kuketuk.”
وَمِنَ الَّذِيْ أَدْعُوْ وَأَهْتِفْ بِاسْمِهِ * إِنْ كَانَ فَضْلُكَ عَنْ فَقِيْرِكَ يُمْنَعَ
“Dan kepada siapakah aku memohon dan memanggil dengan namanya apabila karuniaMu terhalang dari keperluanku kepadaMu.”
حَاشَا لِجُوْدِكَ أَنْ تُقَنَّطَ عَاصِيَا * اَلْفَضْلُ أَجْزَلُ وَالْمَوَاهِبُ أَوْسَعُ
“Mustahil Ya Allah jika karena kemurahanMu Engkau memutuskan harapan orang yang berbuat maksiat, sebab anugerahMu lebih besar dan pemberianMu lebih banyak.”
Mudah-mudahan shalawat dan salam dilimpahkan kepada Rasulullah Shallallaahu Alaihi Wa Sallam dan keluarganya, yaitu orang-orang yang membawa Al-Qur’an sebagai cahaya yang bersinar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar