Minggu, 29 November 2009

Variasi dan Kegunaan Pepaya 1

Variasi dan Kegunaan Pepaya


Daun pepaya muda rebus sering dimakan sebagai urap, dimasukkan dalam buntil, atau dihidangkan sebagai anggota konsorsium lalapan sambal terasi. Daun itu menggencarkan pengeluaran ASI bagi kaum ibu yang sedang merawat bayi. Ini karena daun mengandung alkaloida carpain yang mendorong pengeluaran empedu pencerna lemak. Akibatnya, pencernaan makanan jadi lancar, nafsu makan meningkat, dan pengeluaran ASI gencar.
Akan tetapi ternyata tidak setiap orang boleh makan pepaya. Para penderita eksim dan wanita yang terganggu keputihan harus pantang makan pepaya, karena pecahnya protein yang beredar ke seluruh tubuh (bersama peredaran darah) membuat gangguan itu tidak kunjung sembuh. Juga penderita sakit ginjal bisa gatal-gatal alergis kalau nekat makan buah pepaya. Penjelasan ilmiahnya belum ada, tetapi faktanya sudah sejak dulu ada.

v Pepaya semangka
Agaknya, setiap orang sudah pernah mengenal tanaman pepaya yang tegak batangnya dan penuh takik bekas tangkai daun gugur. Tanaman herba ini luar biasa pesat tumbuhnya, sampai dalam enam bulan saja sudah mencapai 2 m batangnya, dan mulai berbuah. Kita menyebutnya salah kaprah "pohon" pepaya, meskipun sebagai herba, tanaman itu tidak memenuhi syarat untuk definisi pohon (tanaman berkayu berbatang tunggal yang bagian atasnya bercabang).
Walaupun asal-usulnya agak gelap, tetapi diduga jenis Carica papaya yang di budidayakan sekarang ini hasil perkawinan silang antara beberapa jenis Carica dari Meksiko dan Amerika tengah. Bukti bahwa ia hasil persilangan berabad-abad yang lalu ialah bentuk bunga, buah, dan rasanya sangat beragam. Ada Carica papaya yang menghasilkan satu macam bunga saja, yaitu bunga betina. Sepanjang tahun ia dapat berbuah. Ada yang berbuah bulat telur saja, dan ada yang berbuah bulat bola saja. Tetapi ada juga Carica papaya yang hanya menghasilkan bunga jantan. Ia mudah dikenal karena tangkai bulir (tandan) bunganya panjang. Bunga pada ujung tangkai berupa bunga sempurna, berisi putik (sel kelamin) betina di bagian bawah dan kepala sari (sel kelamin) jantan di bagian atas. Kalau menjadi buah, buahnya bertangkai panjang sampai harus berayun-ayun karena menggantung. Papaya gantung ini tidak pernah dimakan sebagai buah meja pencuci mulut, tetapi disayur rebus seperti labu siam ketika masih muda.
Untuk menambah kebingungan, ada pula Carica papaya yang banci. Bunganya sempurna, terdiri atas putik betina di bawah dan kepala sari jantan di atas. Pada musim hujan ia berbuah lonjong dan pada musim mareng (antara hujan dan kemarau) ia berbuah kecil memanjang seperti pisang. Tetapi pada musim kemarau, ia berbuah bulat telur. Orang kadang bertanya, "Cem mana papaya ini, bah!"
Supaya tidak ikut larut dalam kebingungan, para pedagang dan konsumen pepaya mengelompokkan buah pepaya menjadi dua kelompok saja, yaitu pepaya semangka dan pepaya burung. Pepaya semangka disebut begitu karena daging buahnya merah seperti buah semangka. Bentuknya panjang

lonjong, dengan ujung yang berputing. Kelompok initah yang disukai lidah Indonesia karena manis legit rasanya kalau sudah matang. Varietasnya yang terkenal antara lain pepaya semangka dari Pasarminggu, pepaya cibinong dari Bogor, pepaya jinggo (yang daging buahnya memang jingga) dari Yogyakarta, dan pepaya bangkok yang buahnya lebih gembrot, dengan ujung tetap berputing seperti pepaya cibinong. Pepaya asal Thailand ini sekarang sudah banyak yang made in Indonesia dan beredar di pasar-pasar becek.

v Pepaya burung
Kelompok pepaya burung tidak begitu disukai lidah Indonesia karena daging huahnya lembek, tidak kencang seperti semangka. Karena itu, ia direlakan kepada kaum burung saja. Varietasnya yang terkenal ialah pepaya emas yang daging buahnya kuning dan agak manis seperti mangga; pepaya item panjang yang sama sekali tidak ada bagiannya yang hitam tetapi ungu pada tangkai buahnya; dan pepaya solo yang sebenarnya pepaya item juga, tetapi tidak panjang melainkan bulat telur dan kecil. Kadang disebut pepaya item bunder, juga disebut solo bukan karena berasal dari Solo (atau banyak ditanam di kota itu), tetapi karena kecilnya buah hanya pas untuk dihahiskan sendirian. Misalnya, oleh seorang penyanyi solo. Burung burung kebanyakan juga menyanyi sendirian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar