v Ditekan, diremas atau dipukul
Ada beberapa gerakan pijat yang biasa dilakukan, misalnya dengan menggesek atau menekan dengan jari atau telapak tangan, meremasremas lipatan kulit, memukul-mukul dengan pinggiran tangan atau tangan yang dikepalkan dan tain-lain. Gerakan-gerakan ini tentu disesuaikan dengan jenis pijat yang memang banyak ragamnya. Tetapi, meski banyak macamnya, prinsip utama gerakan-gerakan pijat adalah sama, yaitu berusaha memperbaiki aliran darah pada otot yang kaku tadi. Dengan ditekan, dilepaskan, dan dilakukan secara berulang-ulang, maka aliran darah pun menjadi lebih dinamis.
Untuk mengurangi gesekan tangan pada kulit yang dapat menyebabkan iritasi, saat memijat perlu ditambahkan minyak atau sejenisnya. Penggunaan minyak dengan aroma tertentu dipercaya akan semakin membantu upaya relaksasi dengan pijat. Hasil gerakan-gerakan pijat tersebut pada akhirnya melancarkan aliran darah. Lancarnya aliran darah juga akan melancarkan proses pembuangan timbunan produk sisa tadi. Zat sisa itu akan mengalir bersama darah untuk kemudian keluar sebagai keringat, air seni, tinja dan nafas. Otot tidak lagi terasa kaku, tubuhpun menjadi segar.
Selain kerja fisik, tekanan psikis juga berakibat pada ketegangan otot. Stres dan keresahan pikiran bisa membuat tubuh terasa amat telah. Pijat dengan ujung-ujung jari bisa dilakukan pada otot-otot yang berhubungan dengan kondisi psikologis ini, yaitu daerah belakang leher.
Secara khusus, beberapa daerah yang ditengarai seringkali mengalami ketegangan atau kekakuan otot, adalah:
Bagian belakang leher, akibat kondisi psikologis, seperti stres.
Bahu, akibat kerja yang bertebihan dan meja atau bangku kerja tidak cocok tingginya.
Belakang pinggang, postur yang buruk, antara lain karena sering memakai sepatu hak tinggi.
Lengan, akibat kerja berlebihan misalnya mengangkat benda-benda berat.
Paha dan betis, akibat lari, berenang dan berse olahraga, misalnya lari, bersepeda, yang terlalu bersemangat.
Kaki, akibat kerja otot ini yang berlebihan seperti, berjalan, berlari atau berdiri terlalu lama.
Jumat, 27 November 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar