Kamis, 26 November 2009

Terapi Penyakit Parkinson

Bank data belum lengkap
Di "lab basah" gen Nrap yang telah berhasil diekspresikan itu dicoba "direaksikan" dengan tiga macam obat anti kanker, lalu disuntikkan pada mencit yang "dibuat" menderita Parkinson. Kalau pembentukan protein dari gen Nrap bisa dihambat, maka kerusakan motorik pada penderita Parkinson dapat dikurangi, Berdasarkan percobaan itu, bisa diketahui bahwa salah satu cara mengobati Parkinson adalah untyuk menyumbat pembentukan protein dari gen Nrap.
Namun, proses untuk menciptakan obat Parkinson yang cara kerjanya telah dimulai itu masih panjang. Dalam hal ini penelitian lanjutan untuk itu dilakukan oleh para peneliti di Sekolah Kedokteran Johns Hop Mns, AS.
Meskipun berbagai upaya dan kemajuan telah dicapai, ternyata masih ada kendala atau prasyarat yang menyebabkan pembuatan obat baru mengalami kesulitan. Yaitu, data pro­tein masih beluni lengkap. Selain itu agar dapat berfungsi, protein harus mencapai struktur tiga dimensi. Maka, protein dua dimensi yang ada di bank data harus "diterjemahkan" lebih dulu ke bentuk tiga dimensi, diprediksi dengan komputer, kemudian dicari padanan bentuk yang paling mirip dan ditentukan protein itu termasuk golongan "keluarga" protein apa.
Proses membuat bank data struktur protein tiga dimensi juga tidak mudah. Perlu divisi khusus yang bertugas membuat struktur protein menggunakan teknik X-ray crystallography, yaitu pembuatan gambar tiga dimensi suatu protein dengan bantuan sinar X. Protein dikristalkan, lalu "ditembak" dengan sinar X, Kristalografer lalu menjadi profesi yang bertugas membuat gambar protein tiga dimensi,
Setelah strukturnya dibuat, untuk mengetahui fungsi protein, perlu diketahui juga sifat-sifat khasnya. Protein bisa dipecah-pecah dan daerah yang memerankan suatu fungsi dapat diketahui posisinya, Misalnya, fungsi untuk menempel dengan protein lain berada di ujung yang beratom C, sedangkan fungsi untuk mengkatalisis ada di dekat ujung gugus amino.
Dengan mengetahui struktur tiga dimensi protein, kita bisa melihat interaksi protein, Misalnya, kalau protein itu merupakan suatu enzim, bisa diamati apakah ada protein atau senyawa lain yang mampu menghambat kerja enzim itu. Nah, senyawa itulah yang kelak bisa menjadi kandidat obat baru.
Selain sifat, protein juga me miliki "keluarga". Sampai saat ini ada ratusan ribu keluarga protein. Nrap sendiri tergolong keluarga PARP (poly ADP-ribo polymerase). Kalau di bank protein, terdapat contoh struktur protein lain yang termasuk dalam PARP struktur tiga dimensi protein hasil rekaan komputer.
Yang selama sekitar 3,5 tahun itu dilakukan baru sampai pada tahap menemukan dugaan kaitan gen dengan fungsi klinisnya. Penemuan itu masih perlu dilanjutkan dengan percobaan lain sebelum benar-benar bisa diitemukan obat untuk Parkinson. Secara klinis hubungan protein tubuh dengan zat lain bisa berbeda dari apa yang pelajari di laboratorium, Tugas itulah yang tak bisa digantikan oleh komputer. Jadi, pakar biologi molekul masih tetap berperan dalam menganalisis sel pembuatan obat, dan antibodi. Dan bioinformatika bukan segalanya, tetapi tanpa bioinformatika segalanya akan sangat sulit." Bioinformatika bisa mengurangi sampai 70% proses perancangan obat baru di laboratorium. Mendesain obat cespleng memang rumit. Namun, bukan berarti kita tidak boleh "bermimpi" menikmati obat yang sesuai dan cocok dengan kebutuhan tubuh kita. Bisa memberikan manfaat kesembuhan tanpa efek sampingan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar