Siswa Diajari secara Empiris bisa Cerdas
Drs Siswanto MM, Dekan FIP Unnes Semarang:
Keberadaan sekolah alam dinilai mempunyai kelebihan tersendiri karena siswa akan bersentuhan langsung dengan objek yang diajarkan. Demikian pendapat Drs Siswanto MM, dekan Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Unnes Se-marang. Berikut petikan wawancaranya.
Bagaimana pendapat Anda mengenai keberadaan sekolah alam? Yang terpenting adalah pendidikan tidak hams seragam. Dalam dunia pendidikan konsep sekolah alam dapat dibenarkan, karena itu konsep yang diajarkan menganut aliran naturalisme. Konsep tersebut muncul karena kesadaran manusia tentang konsep kebenaran tidaklah satu.
Maksudnya?
Menurut aliran naturalisme, pendidikan akan lebih baik jika diserahkan kepada alam. Selain mengajak siswa belajar secara empiris melalui pengalamannya, pendidikan alam lebih mempererat hubungan antara siswa dan guru sehingga ter-bentuk suasana belajar mengajar yang baik.
Apa keuntungannya?
Salah satu keuntungannya adalah siswa tidak belajar secara verbalis, yakni hanya hapal tetapi tidak tahu tentang objeknya. Terlebih pada anak usia dini konsep sekolah aiam ini sangat membantu perkembangan otaknya, pembelajaran melalui pendekatan pada hal-hal yang kongkrit lebih berbekas pada daripada mengandalkan ingatan saja. Semisal pelajaran tentang pengetahuan binatang, siswa akan lebih memahami jika mereka tahu objek yang diajarkan dengan melihat langsung binatang tersebut.
Kerugiannya ?
Karena membutuhkan ba-nyak tempat serta tenaga pe-ngajar, biasanya sekolah alam sedikit lebih mahal dari pendidikan formal lainnya. Ma-kanya sejauh ini hanya kota-kota besar yang mempunyai konsep sekolah alam seperti ini.
Apakah tidak bertentangan dengan kurikulum yang telah berjalan?
Saya rasa tidak, karena seperti yang diamanatkan dalam undang-undang guru? dan dosen bahwa guru diberikan peran yang besar dalam mendidik siswa-siswanya. Tentang metode yang diterapkan itu tergantung inovasi guru masing-masing. Meski demikian banyaknya inovasi tersebut tidak harus meninggalkan bangku, ruang kelas dan gedung sekolah sebagai media pembelajaran sehingga tetap memerlukan standarisasi pendidikan.
Apa yang terpenting dalam dunia pendidikan? Inti dari pendidikan itu supaya mengembangkan potensi siswa menjadi prestasi. Sekali lagi mengenai metode, diserahkan langsung kepada kebijakan masing-masing sekolah dan guru sesuai inovasi yang dilakukannya.
Sabtu, 28 November 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar