Sabtu, 28 November 2009

Si Kecil Sering Bikin Ulah

Si Kecil Sering Bikin Ulah

Bu Ratna, saya seorang guru play group. Tahun yang lalu di kelas saya ada satah.seorang murid yang tingkah lakunya sukar untuk dikendalikan. Sering membuat heboh kelas dan sangat menguras tenaga maupun konsentrasi.
Anak ini tidak bisa diam barang sejenakpun, berlarian ke sana kemari, menjatuhkan semua mainan yang tersusun rapi di tempatnya, serta kadang membuat anak lain menangis karena ulahnya. Apa yang terjadi pada murid saya ini?
Apakah murid seperti ini harus diterima, sebab tenaga saya betul betul terkuras dan terpaku hanya pada seorang murid seperti ini, murid yang lain hampir kena dampak tidak saya perhatikan atau saya abaikan. Terima kasih.
Ny Erna
Guru Play Group di Probolinggo
JAWAB:
Gangguan perilaku yang dialami anak-anak saat sekarang memang beragam. Padahal tidak semua masalah perilakii anak se-lesai dengan disekolahkan-nya anak sejak dini. Sistem penerimaan murid di play group tidak memungkinkan untuk menyeleksi anak yang layak dan tidak layak untuk masuk sekolah umum..
Jika melihat gambaran umum dari perilaku murid yang anda keluhkan saya mengkhawatirkan adanya gejala ADHD (attention defisit hyperactivity disorder) gangguan tentang perhatian disertai dengan adanya hiperaktivitas pada murid yang Anda ceritakan.
Untuk lebih jelasnya sebagian dari gangguan tersebut memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Ketidakmampuan untuk melakukan fokus pada suatu aktivitas. Contohnya: anak sering tidak mengikuti instruksi guru, sulit bertahan pada satu aktivitas, sering menghindar dari aktivitas yang memerlukan perhatian lama (misalnya duduk tenang sambil menyanyi).
2. Adanya perilaku impulsivitas atau tidak sabaran baik motorik, verbal maupun kognitif. Contohnya: anak sering memberi jawaban sebelum pertanyaan selesai, sering mengalami kesulitan menunggu giliran, sering memotong atau me-nyela orang lain, sembrono, dan tindakannya tanpa pikir panjang, sering berteriak di kelas, tidak sabaran, usil, suka mengganggu anak lain, permintaannya harus segera dipenuhi dan mudah frustrasi atau putus asa.
3. Hiperaktivitas atau tidak bisa diam, dengan contoh: sering menggerakkan kaki, tangan, menggeliat, sering meninggalkan tempat duduk di kelas, sering berlari dan memanjat, mengalami kesulitan duduk dengan tenang, bicara berlebihan.
Bila beberapa ciri tersebut dialami atau terjadi pada aktivitas murid Anda, maka akan lebih baik bila Anda memanggil kedua orangtua murid untuk diajak bicara dan disarankan memeriksakan anak ke dokter jiwa anak. Informasikan juga bila permasalahan yang dialami anak membutuhkan penanganan atau terapi biomedik (obat, vitamin, mineral, food supplement).
Semakin dini anak mendapat perlakuan dan terapi yang tepat maka pemaksimalan potensi anak akan semakin tertolong sejak dini. Selain ke dokter jiwa anak, sarankan pula ke psikolog agar anak mendapat penanganan dari segi perilaku yang diharapkan. Kemudian informasikan pada ke dua orangtua agar setelah mendapat penanganan yang tepat diharapkan hasilnya diinformasikan ke kepala sekolah agar bisa diteruskan ke guru kelas untuk membantu mengarahkan perilaku anak saat sedang belajar di sekolah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar