Jumat, 27 November 2009

Serba-serbi Mengenai Ragi

Ragi Sebagai Karib


Pengetahuan kita tentang ragi sudah di mulai sejak Nabi Nuh terdampar di tanah baru dengan kapalnya yang tengkurep berisi binatang dan tumbuhan. Konon, menurut sumber yang layak diperca­ya, beliau kemudian menanam­kan biji anggur di pekarang­an rumahnya yang baru, tapi sayang anak buahnya yang mencuri buah anggurnya kemudian mabok karena terlalu banyak minum anggur.
Sejak itu, pengalaman umat manusia bertambah banyak de­ngan buah anggur ini, yang bila masak dan hancur berantakan dapat menghasilkan cairan ajaib. Kalau diminum sedikit selalu membuat orang giat melek kembali dari semangat lo­yonya (sehingga di puja se­bagai elixer), tapi kalau dimi­num terlalu banyak malah membuat orang mabuk (sehingga dibenci sebagai air api, ra­cun dunia, dan lain sebangsa­nya).
Makin lama makin bertam­bah banyak jua, bahan makan­an dan buah-buahan lainnya, yang diketahui dapat membadek (atau menganggur, istilah­nya?), kalau sudah masak se­kali hampir membusuk dan menghasilkan alkohol (nama dewasa bagi elixer), yang un­tuk mudahnya disebut salah kaprah “anggur” semua, meskipun tidak berasal dari buah anggur juga. Anggur Gowok misalnya, anggur kencor, anggur beranak!Biang keladi pembentukan alkohol ini kemudian ternyata sel-sel ragi, yang pada dasarnya memang sudah menempel asli pada kulit buah anggur dan segala macam anggur-angguran tadi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar