Rabu, 25 November 2009

Serangan Batuk

Serangan Batuk


Kalau anak terserang batuk, kita sering bi­ngung menentukan obat batuk mana yang ingin kita pilih. Begitu banyak ragamnya, baik di apotek maupun toko obat, namun tak sedikit orang hanya memilih obat batuk yang se­ring diiklankan di televisi maupun radio. Padahal sebenarnya, jenis batuk tidak bisa disamakan. Penyebabnya pun bisa bermacam-macam. Tak heran kalau pengobatan oleh diri sendiri jarang membawa kesembuhan.
Batuk memang menjengkelkan. Penyakit ini sa­ngat mengganggu kegiatan sehari-hari. Ongkos pengobatannya pun relatif tidak "murah" di masa krisis seperti sekarang sebab harga obat semakin mahal mengikuti terpuruknya rupiah terhadap dollar AS. Karena itu, tak ada salahnya meman­faatkan tanam­an tertentu di sekitar kita seba­gai obat batuk.
Batuk menjengkelkan da­pat digunakan sebagai isyarat adanya serangan kuman penyakit pada saluran pernapasan. Sering kali serangan batuk juga menyertai penyakit influensa, radang tenggorokan, bahkan tuberkulosa (TBC) yang sangat di­takuti itu. Apabila serangan ini terjadi, berbagai aktivitas pen­derita akan terganggu. bah­kan, bukan cuma penderita yang terganggu, orang-orang di sekitarnya pun ikut merasa was-was lantaran takut tertular. Saking dahsyatnya serang­an batuk ini sampai-­sampai pernah se­buah iklan obat ba­tuk di media TV menggambarkan penderita mampu menumbang­kan hidran saat diserang batuk.
Batuk membuat kita mera­sa tidak nyaman, terutama di wilayah tenggorokan. Ribuan makhluk renik tak diundang mengganggu organ pernapas­an itu. Tenggorokan terasa gatal, panas, dan terisi lendir dalam jumlah berlebihan. Untuk menyembuhkannya memang tersedia berbagai merek obat yang dijual di berbagai tempat, mulai dari warung, toko obat, sampai apo­tik. Jenis obat itu bisa berupa tab­let, kaplet, atau si­rup. Di antara ketiganya, obat batuk sirup memang paling umum digunakan. Me­reka umumnya berfungsi me­ngeluarkan dahak atau lazim disebut expectorant.Namun, di masa-masa su­lit seperti sekarang, dengan kenyataan harga obat-obatan yang melambung, atau saat terdesak seperti berada jauh di daerah terpencil, tak ada salahnya untuk memanfaatkan tanaman yang biasa diguna­kan sebagai bahan obat batuk tradisional. Meskipun peman­faatannya belum terbukti se­cara ilmiah, tanaman itu telah dimanfaatkan nenek moyang kita. Ada yang dimanfaatkan secara tunggal, ada pula yang harus dicampur dengan bahan lain. Umumnya bagian tanaman tertentu mempunyai khasiat sebagai obat penyakit tertentu pula. Karenanya, per­lu diperhatikan bagian apa da­ri tanaman yang dibutuhkan seba­gai obat batuk atau expectorant dan telah dikenal secara akrab di antaranya jeruk nipis, kembang sepatu, kencur, belimbing wuluh, dan saga telik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar