Rabu, 25 November 2009

Mengobati serangan diare

Menelan obat anti diare ada kalanya tim­bul efek sampingan kalau overdosis, seperti mual, nyeri perut, pusing, mulut kering, dan kelainan kulit mendadak. Obat ini tidak dianjurkan bagi wanita hamil dan anak-­anak di bawah usia satu ta­hun karena dapat melemah­kan otot dinding usus.
Obat lain, garam alumi­nium seperti Al-hidroksida (Acitral), Al-silikat/kaolin di­kombinasi dengan pektin. Zat ini akan mengembang dengan air dan mengikat cairan her­lebihan dalam isi usus se­hingga tinja menjadi lebih padat serta mampu meng­absorbsi dan mengikat kuman beserta racun dalam usus.
Norit atau arang aktif juga sangat umum digunakan (do­sis 2 - 3 kali sehari 3 - 4 ta­blet @ 250 mg). Kalau kera­cunan digunakan 10 tablet se­kaligus dan diulang beberapa kali setiap 15 menit. Arang halus yang telah diaktifkan secara khusus ini di dalam usus dapat mengabsorbsi bc:­nyak zat dengan struktur tertentu, seperti zat racun yang berasal dari bakteri. Namun jangan diminum bersamaan dengan prometazin, parase­tamol, asetosal, pil antihami­serta antibiotika, sebab obat tersebut dapat terikat oleh no rit. Arang aktif ini aman digunakan wanita hamil dan menyusui.
Ada obat yang tidak di­anjurkan tanpa resep dokter yakni yang mengandung preparat sulfa serta antibiotika (neomosin, streptomisin, ko­listin, paromomisin). Soalnya kalau diare disebabkan oleh virus, obat tersebut malah ti­dak efektif. Di samping itu penggunaari obat sulfa dan antibiotika sembarangan bisa menyebabkan resistensi.
Penerangan soal perto­longan pertama pada anakdiare memang perlu disebarluaskan. Manfaat garam oralit dalam keadaan darurat perlu diketahui oleh setiap orang agar penanggulanga kasus diare dapat cepat di kukan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar