Menelan obat anti diare ada kalanya timbul efek sampingan kalau overdosis, seperti mual, nyeri perut, pusing, mulut kering, dan kelainan kulit mendadak. Obat ini tidak dianjurkan bagi wanita hamil dan anak-anak di bawah usia satu tahun karena dapat melemahkan otot dinding usus.
Obat lain, garam aluminium seperti Al-hidroksida (Acitral), Al-silikat/kaolin dikombinasi dengan pektin. Zat ini akan mengembang dengan air dan mengikat cairan herlebihan dalam isi usus sehingga tinja menjadi lebih padat serta mampu mengabsorbsi dan mengikat kuman beserta racun dalam usus.
Norit atau arang aktif juga sangat umum digunakan (dosis 2 - 3 kali sehari 3 - 4 tablet @ 250 mg). Kalau keracunan digunakan 10 tablet sekaligus dan diulang beberapa kali setiap 15 menit. Arang halus yang telah diaktifkan secara khusus ini di dalam usus dapat mengabsorbsi bc:nyak zat dengan struktur tertentu, seperti zat racun yang berasal dari bakteri. Namun jangan diminum bersamaan dengan prometazin, parasetamol, asetosal, pil antihamiserta antibiotika, sebab obat tersebut dapat terikat oleh no rit. Arang aktif ini aman digunakan wanita hamil dan menyusui.
Ada obat yang tidak dianjurkan tanpa resep dokter yakni yang mengandung preparat sulfa serta antibiotika (neomosin, streptomisin, kolistin, paromomisin). Soalnya kalau diare disebabkan oleh virus, obat tersebut malah tidak efektif. Di samping itu penggunaari obat sulfa dan antibiotika sembarangan bisa menyebabkan resistensi.
Penerangan soal pertolongan pertama pada anakdiare memang perlu disebarluaskan. Manfaat garam oralit dalam keadaan darurat perlu diketahui oleh setiap orang agar penanggulanga kasus diare dapat cepat di kukan.
Rabu, 25 November 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar