Seks untuk Anak
Pendidikan seksual menurut ajaran Islam berbeda dengan pendidikan sekual menurut pandangan umum. Mengapa? Sebab menurut Islam, pendidikan seks adalah mendidik dan mengarahkan nafsu syahwat agar sesuai dengan ajaran Islam, agar ia menjadi nafsu yang dirahmati Allah dan agar manusia menjauhi zina. Dasar dari pendidikan ini adalah Iman, yang akan melahirkan akhlak karimah. Hanya dengan Imanlah nafsu seks bisa dididik dan ditundukkan. Dengan kata lain, pendidikan seks adalah sebagian dari pendidikan akhlak.
Daiam al-Quran Allah menjelaskan bagaimana Iman mampu mengatas gejolak seksul seperti ucapan Nabi Yusuf as tatkala selamat dari godaan Zulaikha (QS.Yusuf : 53): Dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan) karena sesungguhnya nafsu itu selalu menyurukepada kejahatan, kecuali nafsu yar; diberi rahmat oleh Tuhanku.
Pendidikan seks dimulai dari mengajarkan pengertian aurat, yaitu bagi tubuh yang wajib ditutup, tidak diperkenankan melihat dan memperlihatkan aurat orang lain. Menutup aurat ini sebenarnya sudah diajarkan sejak bayi, saat bayi buang air kecil dan besar. Orangtua harus mensucikan dan menutupi aanak-anaknya dan tidak membiarkannya telanjang. Ketika sudah agak besar, si anak diajarkan buang air kecil/besar di kamar mandi, untuk mengajar, melatih anaknya shalat, Hadis Nabi saw: Perintahkanlah anakmu mendirikan sholat sewaktu berusia 7 tahun dan pukullah mereka bila tidak sholat ketika berusia 10 tahun dan pisahkanlah tempat tidur mereka.
Artinya, anak diajari tentang aurat, najis dan membersihkan alat kelamin, yakni pelajaran berwudhu dan memelihara auratnya. Dengan mengajarkan anak sholat ketika berusia 7 tahun, dia sudah dipersiapkan untuk menghadapi masa remaja menggelisahkan, sehingga tidak jatuh ke dalam penyimpangan seksual yang biasanya dikaitkan dengan kegelisahan masa remaja.
Dan pada saat usia 10 tahun, anak laki-laki telah dipisahkan tidurnya, baik orang tua, dari saudara perempuannya. Selain itu, orangtua juga mendidik anak agar tidak melihat gambar cabul atau adegan yang dapat merangsang syahwatnya.
Pada intinya, pendidikan seks diajarkan pada anak bukanlah pendidikan yang dimulai dengan pengetahuan mengenai anatomi dan fisiologi saja, namun yang paling penting adalah dari pendidikan rohani, moral, etika yang harus ditanamkan sejak bayi. Dan ini semua merupakan kewajiban yang harus di lakukan orangtua pada anak-anaknya agar kelak dapat menjadi dasar keimanan yang akan memperkuat tumbuhkembang kejiwaan sang anak kelak ketika dewasa.
Sabtu, 28 November 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar