v Jadi Sahabat
Sudah jelas bahwa cara yang salah bu-kannya akan menghasilkan apa yang Anda inginkan. Karena itu, untuk Anda yang ingin memotivasi anak remaja harusnya tahu bagaimana cara yang tepat.
Hal paling baik yang bisa Anda lakukan adalah bertindaklah sebagai mitra. Coba untuk renungkan jika posisi Anda sebagai anak Anda. Jika Anda sudah bisa melihat dari sudut pandang anak Anda, maka Anda bisa melakukan hal tepat untuk anak Anda.
Yang kedua, jadilah sahabat bagi remaja Anda. Sudah bukan jamannya men-gasuh remaja dengan cara otoriter. Demokratis adalah hal yang harus diterapkan agar remaja dapat mendengarkan Anda. Introspeksi diri dulu baru terapkan pada anak remaja Anda. Jadikan anak remaja sebagai sahabat agar ia dapat dengan lel-uasa curhat pada Anda. Jika mereka sudah curhat pada Anda, maka jika remaja Anda sedang ada masalah Anda akan mudah mengetahui dan mudah memberinya motivasi.
Cara komunikasi dan interaksi orang tua dan anak sangat mempengaruhi. Jika komunikasi dan interaksi lancar dan baik, maka tentunya Anda dapat memberi motivasi pada anak Anda dengan baik pula.
v Hargai Usaha
Selain itu, motivasi yang baik pada remaja adalah dengan cara terus mendukung dan mensupport apa saja yang dilakukan remaja. Pandang hal tersebut adalah sebuah usaha anak untuk berprestasi. Walau gagal, jangan sekali-sekali Anda malah menjatuhkan atau mengkritik remaja dengan kata-kata yang kasar atau memarahi. Karena ini akan membuat anak semain tertekan.
Besarkan hati remaja jika ia sedang gagal. Terus motivasi ia untuk berprestasi. Komunikasikan dengan baik nasehat Anda dengan kata-kata yang persuasif agar remaja lebih mendengarkan apa kata Anda.
Selalu saja yang terjadi adalah orang tua membesar-besarkan ketika anak mempunyai kelemahan. Orang tua cenderung tidak dapat menerima jika anak mempunyai kelemahan. Padahal, semua orang juga tahu bahwa setiap orang punya kelemahan dan kelebihan. Karena yang dilihat adalah kelemahan, orang tua cenderung untuk menutup kelebihan anak dengan kekurangannya itu.
Sebaiknya, ketika ortu menemukan kelemahan anak, ia tidak langsung panik dan memarahi anak. Tapi, bantulah anak untuk lebih pede dengan kelebihannya dan mengatasi kelemahannya.
Sabtu, 28 November 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar