Persiapan yang Perlu Dilakukan
Seminggu sebelum mengajak si kecil, lakukan persiapan sebaik mungkin, baik persiapan fisik maupun mental. Jangan sesekali menyampaikan sejumlah pesan dalam waktu singkat. Misalnya, sejam sebelum berangkat. Bisa-bisa tak ada satu pun yang dapat diingat.
Bila merupakan pengalaman pertama, usahakan agar pengalaman pertama ini menyenangkan. Jika parlu, upayakan agar ia merasa perubahan suasana yang ditemui tak jauh berbeda dari kondisi sehari-hari yang ditemui. Mengenalkan suasana yang berbeda dari biasanya tergolong melatih stres bagi anak. Manfaatnya, anak jadi tahan banting dan kelak ia akan mudah beradaptasi. Ada beberapa persiapan yang dapat dilakukan:
1. Sampaikan sesuatu yang positif dan menyenangkan untuk anak.
Tujuannya untuk membangkitkan semangat anak. Misalnya: "Di sana kita nanti bakal bertemu nenek, tante, sepupumu ...(sebutkan kerabat dekat atau kenalan yang disenangi)." Atau, sejumlah mainan yang mungkin bakal ditemui di sana dan men-arik hatinya.
2. Sampaikan sejumlah harapan yang diinginkan.
Tujuan orangtua mengajak anak ikut dalam acaranya adalah untuk dan paham norma-norma social yang ber-laku. Sampaikan harapan kita se-cara bertahap. Jangan langsung sekaligus semuanya. Sesuaikan dengan kondisi yang dialaminya saat itu. Contoh, "Kalau makan yang pintar ya ...makan sendiri dan jangan berteriak-teriak kalau ada yang tidak menyenangkan.
3. Bilang saja ke Mama ya!" Pesan yang disangkutkan pada aktivitasnya saat itu akan lebih mudah diingat anak batita.
4. Sampaikan dampak yang bakal diterima bila ia tak ber-perilaku seperti yang diharapkan.
5. Khusus untuk dampak yang ditimbulkan sebaiknya jangan melulu demi orang lain. Beri tahu pula bahwa akibat buruk bisa dialami dirinya dan orangtuanya. Umpama, "Kalau teriak-teriak dan banting-banting barang saat ngambek, Adek bisa malu. Mama juga malu lo." Melalui cara ini diharapkan anak memiliki anggapan bahwa segala sesuatunya bukan hanya untuk orang lain, tetapi juga untuk dirinya dan orangtuanya.
6. Ciptakan rasa nyaman sebelum berangkat.
7. Persiapkan jadwal keberangkatan sebaik mungkin, sehingga tidak terburu-buru yang dapat berdampak pada ketidaknya-manan. Misalnya, anak memiliki kebiasaan mandi lama, cobalah mandi jauh sebelum waktu berangkat. Pada prinsipnya, tumbuhkan perasaan nyaman agar anak merasa senang. Saat anak sudah merasa tidak nyaman atau jengkel, biasanya akan terus rewel.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar