Jumat, 27 November 2009

Peradangan Hati 6

Istirahat dan makan seimbang
Hepatitis tipe apa pun yang diidap, mensyaratkan penderitanya untuk beristirahat cukup dan berobat secara teratur. Penderita juga dianjurkan melakukan diet dengan gizi seimbang. Makanam berkarbohidrat tinggi, berprotein atau berlemak tinggi memang tidak dilarang secara khusus, tapi hendaknya dibatasi. Demikian juga garam. Pengurangan konsumsi garam dimaksudkan untuk mencegah akumulasi cairan dalam rongga peritoneal serta mencegah pembengkakan pergelangan kaki. Penderita tidak dilarang mengkonsumsi suplemen vitamin dan mineral sepanjang belum terjadi kerusakan hati. Untuk mengkonsumsi obat apa pun dan melakukan olahraga, hendaknya dikonsultasikan terlebih dahulu pada dokter.
Sementara penderita sirosis hati perlu melakukan disiplin ketat dari segi makanan, pengontrolan penyakit, maupun kegiatan sehari-hari. Olahraga yang disarankan hanya sebatas jalan kaki. Dengan disiplin ketat ini diharapkan keadaan hati akan membaik.
Penularan virus hepatitis huruf mana pun memang sulit dielakkan. Sebab itu, pemeriksaan darah di lab secara periodik tidak ada salahnya dilakukan agar virus yang diam-diam nyelonong diketahui sedini mungkin. Penyakit bukan untuk ditakuti tapi sedapat mungkin dicegah. Dengan hidup teratur dan higienis, makan makanan seimbang, mudah-mudahan daya tahan tubuh mampu menendang datangnya virus-virus bandel ini.

v Hepatitis A alias Sakit Kuning
Penyakit hepatitis A terutama menyerang anak dan kaum dewasa muda. Penyakit yang dikenal. juga sebagai penyakit kuning (jaundice) ini penularannya berbeda dengan VHB dan VHC. yakni melalui makanan dan. minuman yang tercemar kotoran yang mengandung virus ini. Bersifat stabil, sel hati menyembunyikan virus dalam sel empedu untuk kemudian virus masuk ke dalam sistem pencernaan. Sebab itu, kotoran penderita mempunyai konsentrasi tinggi selama periode infeksi.
Konsentrasi virus dalam kotoran penderita masih tetap tinggi 2 - 3 minggu setelah gejala penyakit muncul. Sedangkan air ludah dan cairan tubuh penderita mempunyai konsentrasi rendah. Virus hepatitis A (VHA) bertahan hidup 3 - 4 jam: dalam ruang suhu normal. Di sini peralatan makan atau makanan yang tercemar VHA dengan sendirinya akan mudah menularkan penyakit ini. Hepatitis A bisa juga menular melalui kontak langsung, seperti melalui ciuman atau hubungan seksual.
Untuk memastikan seseorang mengidap VHA, dilakukan tes darah yang menunjukkan positif terhadap antibodi virus tersebut. Tes lebih tepat bila kadar ALT (serum alanine aminitransferase) dan AST (asparaten aminofransierase) menunjukkan angka di atas normal.
Mudah-tidaknya terinfeksi virus ini umumnya tergantung pada kondisi higienis lingkungan. Asia Tenggara termasuk wilayah berisiko tinggi. Sedangkan di AS, 1/3 penduduk pernah terinfeksi virus hepatitis A, termasuk anak-anak di pusat penitipan anak yang tertular lewat alat makan yang dipakai bersama.
Gejala hepatitis A biasanya muncul akut, seperti gejala flu, mual, demam, pusing, air seni kemerahan, bagian bola mata yang putih menjadi kekuningan, dan perut sebelah kanan atas terasa sakit atau bebal. Namun, pada anak-anak kadang kala tidak timbul gejala yang mencolok.
Tidak ada pengobatan secara khusus pada hepatitis A. Asalkan dirawat dengan baik, biasanya bisa disembuhkan setelah enam bulan. Penderita harus beristirahat total (1-4 minggu), menghindari kontak badan dengan nonpenderita dan diberi makanan cukup protein, tapi rendah lemak. Bila dirawat di rumah, semua pakaian bekas dipakai, alat makan dan minum harus dicuci secara terpisah. WC sehabis digunakan penderita, dibersihkan dengan antiseptik. Mitos yang menyatakan, penderita sakit kuning harus makan banyak gula, tidak seluruhnya benar. Fungsi gula sebenarnya hanya menambah energi, agar kekuatan cepat pulih.
Komplikasi akibat hepatitis A hampir tidak ada, kecuali pada para lansia atau seseorang yang memang sudah mengidap penyakit kronis hati atau sirosis. Agar tidak tertular, orang yang berhubungan langsung dengan penderita diberi imunisasi sementara dengan serum globulin imun. Sekarang ada vaksin keluaran SmithKline Beecham Inc, AS, terbuat dari VHA nonaktif yang diendapkan dalam larutan steril. Jadi bukan terbuat dari darah yang terinfeksi. Tubuh akan bereaksi terhadap virus nonaktif tersebut sehingga melindungi serangan VHA.
Hasil penelitian menyatakan, vaksin ini efektif pada lebih dari 90% orang. Efek sampingan tidak ada, kecuali rasa sakit pada bagian yang terkena suntikan. Hanya sekitar 10% yang merasa kurang enak badan sehabis disuntik. Anak-anak antara usia 1-18 tahun diberi dua dosis vaksin initial dan booster antara usia 6 -12 bulan. Orang dewasa diberi satu initial dosis kemudian booster dalam waktu 6 - 12 bulan. Efek proteksi baru terjadi paling tidak dua minggu setelah suntikan. Namun, belum diketahui berapa lama suntikan ini dapat memberikan proteksi terhadap VHA.

v Pabrik Hati Buatan
Setiap tahun, sekitar 50% dari 120 penderita di Inggris yang menanti pencangkokan hati, meninggal sebelum organ itu tersedia. Belum lagi yang tidak masuk dalam daftar tunggu karena telanjur meninggal, seperti para remaja yang bunuh diri dengan obat penghilang sakit paracetamol.
Kini dunia kedokteran modern tidak hanya mengupayakan pencangkokan hati, tapi pembiakan hati buatan dari sisa-sisa organ hati yang tertinggal sewaktu dilakukan operasi pencangkokan hati. Cara ini konon bakal menyelamatkan ribuan orang yang masih menantikan pencangkokan karena levernya tidak lagi berfungsi. Hati buatan yang terbuat dari sel-sel yang dibiakkan dan dihubungkan dengan organ pasien melalui jaringan pembuluh halus ini, mampu menggantikan organ terbesar dan terkompleks dalam rongga perut tersebut. Diharapkan organ buatan yang dapat meregenerasi secara alami ini, akan mampu menggantikan fungsi hati asli yang sudah demikian terbebani. Berarti juga dapat memperpanjang usia pasien yang sedang menunggu pencangkokan.
Hati buatan ini sedang dikembangkan oleh tim gabungan Inggris-Jerman di Birmingham yang telah sukses membiakkan sel hati normal serta sel saluran empedu, dua dari delapan jenis sel yang terdapat dalam hati. Di sini para ilmuwan Berlin dan Frankfurt, Jerman, juga diikutsertakan.
Target percobaan ini adalah menumbuhkan hati buatan yang hanya berbobot kurang lebih 0,5 kg atau dari irisan hati asli manusia berbobot 1 - 2 ounce (sekitar 28,35 - 56,70 g). Meski hati manusia yang utuh bobotnya lebih dari 2 kg, menurut para ahli, manusia dapat hidup dengan organ hati yang jauh lebih kecil. Namun, perjalanan masih panjang sebab peralatan untuk menumbuhkan hati buatan tersebut diperkirakan baru siap lebih dari tiga tahun mendatang. Terdiri atas potongan hati setebal 8 inci (20,32 cm) yang akan menerima plasma darah secara terpisah dari pasien melalui sebuah pipa halus yang dipasang pada paha yang menghubungkan sampai ke perut.
Melalui jaringan terdiri atas pipa plastik kecil dan halus yang tembus cairan, plasma didesak untuk bercampur dengan sel-sel hati tadi. Di situ plasma akan dibersihkan dari racun, senyawa-senyawa berubah menjadi protein, dan zat kimia lain yang dibutuh-kan tubuh. Kemudian plasma yang sudah bersih, dialirkan kembali ke tubuh lewat jaringan-jaringan pipa kedua.
Hati merupakari pusat tenaga tubuh dan pabrik yang memproduksi cairan empedu guna membantu mengubah senyawa-senyawa dalam tubuh untuk dimanfaatkan. Juga memproses produk buangan tubuh. Hati menyimpan bahan-bahan mentah untuk memproduksi darah baru, menetralkan racun seperti alkohol atau obat bius serta menghancurkan lemak. Panas yang dihasilkan pun penting.
Jaringan hati yang sudah cedera ada kalanya dapat tumbuh kembali dengan sendirinya. Sebenarnya, para ahli di Amerika juga sudah berusaha menumbuhkan hati buatan dari jaringan sel tumor atau kanker. Namun timbul kekhawatiran, jangan-jangan malah si pasien terinfeksi penyakit ganas ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar