v Ubah Kepribadian
Batu kristal tak hanya terkenal dengan keunikan dan keindahan bentuknya, tapi juga kekuatan penyembuhan fisik dan jiwa. Pertama kali digunakan masyarakat Atlantis, sebelum benua itu tenggelam. Saat itu, kristal dianggap kebutuhan penting bagi mereka untuk menyimpan dan memperkuat sumber tenaga. Uniknya meski dunia modern hingga kini belum mengetahui dengan tepat, masyarakat Atlantis menggunakan batu kristal sintetis berukuran besar untuk menerangi rumah dan kota. Saat itu mereka memang belum mengenal tenaga listrik.
Sebenarnya pengembangan kekuatan batu kristal saat itu hanya dikuasai para pendeta. Mereka menggunakan tenaga elektromagnetik alami itu untuk menimbulkan perubahan-perubahan mental, fisik dan jiwa pasien, atau pada manusia normal. Teknik pengobatan itu terutama ditujukan bagi orang yang sering melanggar undang-undang masyarakat.
Melalui kekuatan batu kristal, para pendeta berupaya mengubah kepribadian pasien. Caranya dengan menghidupkan unsur dasar kristal, yang pada gilirannya melepaskan energi elektromagnetik potensial. Pasien kemudian menyerap getaran kekuatan ini, mengubah pola pikiran negatif mereka menjadi pola konstruktif. Teknik ini juga digunakan dalam pengobatan modern, menggunakan elektroda ke kepala penderita depresi berat. Selanjutnya, batu kristal yang disebut kristal quartz kemudian dipotong-potong menjadi bagian kecil dan dibagikan pada penduduk Atlantis, untuk digunakan bagi kebutuhan rumahtangga. Salah satunya, penggunaan kristal untuk menyerap energi matahari, kemudian disimpan dalam kristal khusus dan disebarkan ke kristal-kristal kecil, sebagai pembangkit berbagai jenis transportasi saat itu.
Celakanya ada kalangan tertentu yang tak puas, dengan keunggulan para pendeta dalam penguasaan batu kristal. Mereka memanfaatkan kristal untuk keperluan destruktif. Energi radioaktif yang diperoleh dari sistem matahari, diarahkan langsung ke bumi melalui. kristal khusus yang dipendam di bawah tanah. Dengan cara ini, mereka dapat menghancurkan kuil-kuil pendeta karena pancaran radioaktif di dalam bumi itu dapat merangsang aktivitas gempa bumi. Para pendeta kemudian melarikan diri, dan membentuk peradaban serupa di Benua Annerika dan Mesir.
Sejarah mencatat piramid Gizeh dan Sphynx dibangun masyarakat Atlantis, sebelum terjadi bencana alam yang disebut Banjir Besar yang menenggelamkan masyarakat Atlantis. Piramid-pirarnid tersebut replika dari Temple of the Heights di Benua Atlantis. Pembuatannya dilakukan menggunakan kekuatan kristal quartz. Bangunan raksasa megalitik itu juga ditemukan di Inggris dan Prancis bagian utara.
v Batu Suci
Batu kristal quartz menjadi kebutuhan penting bagi suku primitif. Mereka menganggapnya sebagai batu suci, hingga hanya orang tertentu yang boleh melihat, misalnya dukun. Bahkan temuan arkeologis menunjukkan, adanya tengkorak kristal di reruntuhan kuil suku bangsa Maya kuno. Salah satunya kini berada di Musium Inggris, London, dan sisanya di Paris. Suku Indian di Amerika Utara memanfaatkan kristal untuk memberikan cahaya bagi pertumbuhan tanaman mereka. Mengingat di sana hanya sedikit sinar matahari, mereka menggunakan tenaga kristal dengan cara aneh. Sebuah kristal besar dipilih, dihancurkan menjadi potongan kecil. Selanjutnya kristal itu dimasukkan dalam tanduk kerbau berlubang, kemudian dikubur dalam tanah hingga setahun. Ketika diangkat, potongan itu berubah menjadi bubuk kristal yang kemudian disebar di wilayah perbukitan. Pada saat sinar matahari mencapai tempat itu, pancaran sinarnya akan terlihat lebih kuat (karena pantulan bubuk kristal), sehingga memberikan cahaya yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman.
Kamis, 26 November 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar