Mabuk Soto Kaki
Bukan sekali; tetapi sering. Ternyata karena kebanyakan natrium. Natrium bukan hanya datang dari bumbu masak, tapi juga dari banyak bahan lain. Rasanya baik diperhatikan oleh mereka yang harus mengurangi garam.
Saat masih mahasiswa, saya tinggal di daerah Roxy. Kalau malam, di daerah itu banyak pedagang makanan, terutama soto kaki Jakarta. Tidak heran bila hampir tiap malam saya mabuk kepayang menikmati hidangan lezat itu. Anehnya, setiap kali, kepala lantas terasa berat, pusing, perut agak mual dan badan lemas. Tadinya, saya kira akibat makan terlalu kenyang. Jadi saya mencoba menghilangkannya dengan berjalan kaki pulang. Cara ini kadang-kadang berhasil, kadang-kadang tidak.
Sembilan belas tahun kemudian, ketika saya membaca artikel tentang diet rendah garam dan sindrom restoran Cina, barulah berpikir penyebab gejala yang sering menimpa saya dulu itu. Soalnya, setelah menetap di Yogya, saya tidak pernah merasakannya lagi. Di Yogya, memang tidak banyak penjual makanan kegemaran saya itu. Teka-teki bumbu masak sama halnya dengan masakan Cina, soto kaki Jakarta dibubuhi banyak bumbu masak. Bagi orang yang peka memang bumbu masak dapat menimbulkan gejala seperti yang saya alami di atas. Gejala itu dikenal dengan istilah 'sindrom restoran Cina'. Diperkirakan, penyebab sindrom ini adalah karena berlebihnya konsumsi natrium yang ada dalam bumbu masak, garam dapur maupun dalam daging, jeroan serta makanan laut. Saya perkirakan, ke dalam semangkuk soto paling tidak dimasukkan dua sendok teh bumbu masak. Kalau setiap gram bumbu masak mengandung sekitar 120 mg natrium dan soto kaki itu berisikan daging atau jeroan, serta diberi garam 1 g, susu, santan, minyak samin dll., maka kadar natrium per mangkuk soto tentunya sudah melampaui 1.000 mg!
Kamis, 26 November 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar