Variasi Normal
Kaki yang tampak bengkok atau membentuk huruf O yang kerap ditemui pada bayi atau batita akan lurus dengan sendirinya. Namun untuk itu dibutuhkan waktu paling sedikit 9 bulan sampai dengan 1 ta-hun. Jadi pada usia 1-2 tahun kaki batita baru dapat terlihat lurus.
Jika, setelah usia tersebut, orang tua memiliki kecurigaan kaki si kecil masih bengkok tak ada salahnya pergi berkonsultasi. Dokter biasanya akan menganalisis apakah bentuk kakinya yang bengkok itu merupakan kelainan bawaan atau sekadar variasi normal. Yang dimaksud dengan variasi normal adalah variasi bentuk kaki yang dianggap masih dalam batas normal pada masa pertumbuhan sesuai periode umur. Salah satu penyebabnya adalah posisi bayi saat dalam kandungan. Ada yang posisi kakinya terlipat ke arah dalam atau ke arah luar.
Sedangkan kelainan bawaan umumnya terjadi karena gangguan pada saat pem-bentukan tulang dalam kandungan. Atau adanya kelainan syaraf. Jadi sampai usia 1 - 2 tahun tak perlu cemas jika mendapati kaki sang buah hati tampak tidak lurus, kecuali pada beberapa kasus ekstrem. Kaki tersebut sedang dalam proses menuju lurus secara alami.
v Osifikasi
Sewaktu baru lahir, sebagian besar tulang bayi adalah tulang rawan (bahannya sangat lunak). Waktu ia bertumbuh, tulang rawan tadi secara bertahap berubah menjadi tulang. Proses ini disebut osifikasi.
Pada anak yang masih muda, tangkainya sudah berupa tulang tapi bagian ujungnya sebagian besar masih berupa tulang rawan. Dengan demikian, selama masa anak-anak, tulang lunak ini mudah men-galami greenstick fracture. Artinya tulang menjadi retak, tapi bukan patah nyata seperti apa yang terjadi pada orang dewasa.
v Pemakaian Baby Walker
Baby walker, umum dipakai di masyarakat, ketika bayi mulai belajar berjalan. Dengan menggunakan alat tersebut mereka menganggap si kecil akan mudah dan cepat berjalan. Padahal dengan alat tersebut justru membuat si kecil terjerat, dan sulit melakukan eksplorasi. Demikian juga penggunaan bedong, umum dikenakan pada bayi yang baru lahir, dengan alasan bayi akan hangat dan mudah tidur.
Meski belum banyak dilakukan peneli-tian, tapi ada kecurigaan penggunaan baby walker dan bedong bisa mengakibatkan kelainan kaki pada si kecil. Salah satu dasar pemikirannya adalah, pada pemakaian baby walker, posisi duduk bayi seringkali menyebabkan terjadinya putaran keluar pada tulang paha. Berdasarkkan pemahaman inilah, beberapa ahli menduga penggunaan baby walker dapat menyebabkan anak berjalan seperti bebek, agak mengangkang.
Sebaliknya, pada bayi-bayi yang dibedong, seringkali terjadi putaran sumbu tulang ke arah dalam, sehingga posisi kedua lutut Jadi saling bertemu di tengah. Apalagi kalau dibedongnya terlalu kuat dan lama. Namun demikian adakalanya pembedongan ini justru dianjurkan sebagai bentuk terapi kelainan bentuk kaki.
Sabtu, 28 November 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar