v Dari pencuri sampai bui
Buah yang sudah tua memang meledak pada alur yang memanjang pada salah satu sisinya. Di celah yang terbentuk lalu tampak bijinya, yang mintip-mintip diliputi fuli merah karmosen. Fuli ini tidak lain hanya selaput tebal yang meliputi biji seperti jala. Kalau masih utuh dan besar dipakai langsung sebagai bumhu penyedap masakan (setelah dikeringkan), tapi kalau cacat atau remuk, disuling minyak fulinya di pabrik minyak fuli. Minyak yang pahit tapi tidak begitu pedas ini dipakai sebagai penyegar pasta gigi dan penyedap saus tembakau. Oleh pekebun pala, fuli ini disebut "kembang pala", karena merahnya seperti warna bunga. Padahal bunga pala yang sesungguhnya berwarna kuning. Bunga tulen ini mereka sebut bunga pala. Bukan kembang pala. Jadi tidak rancu.
Fuli ini meliputi biji yang berdinding keras, tapi kadang-kadang ada biji yang tidak berdinding sama sekali. Ia tidak disebut pala telanjang, tapi pala pencuri, karena hilangnya dinding "diduga" gara-gara dicuri oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
Pada dasarnya pohon pala itu berkelamin satu, sehingga (terpaksa) berumah dua. Pada sebatang pohon hanya ada satu jenis bunga saja. Bunga jantan saja. Atau bunga betina saja. Masing-masing hidup pisah ranjang dan pisah rumah. Pala lalu disebut berumah dua. Tapi kadang-kadang juga ada pohon berumah satu, yang di samping berbunga jantan banyak sekali juga dipondoki bunga betina sedikit. Buah yang terbentuk dari bunga betina yang mondok ini disebut pala bui.
Di kalangan peracik jamu, myristicin dalam biji pala dimanfaatkan sebagai obat pembius rasa sakit akibat kedinginan, seperti perut mulas don leher kejang. Juga otot pegal yang dikira sakit rematik. Biji pala yang dipakai ialah pala baros atau pala perempuan. Itu biji biasa yang bentuknya bulat telur bagus, diawet dengan kapur. Direbus bersama cengkih yang karminatif, dan gadung cina yang antiseptis, pala perempuan bisa menghangatkan tubuh dan memperlancar peredaran darah. Rasa sakit pegal-pegal linu jadi hilang. Tapi seluruh rebusan perlu diberi sepercik kemenyan, agar jamu godokan yang akan diminum itu lebih sedap.
v Satu laki-laki sepuluh perempuan
Kalau Anda ingin menanam pala juga, kapan-kapan, (tidak untuk dijual bijinya kepada tengkulak, tapi untuk punya-punyaan"), sebaiknya memilih pekarangan yang mudah meneruskan air, seperti bagian kebun yang letaknya paling tinggi, misalnya. Atau lereng lembah dan kaki gunung. Baik di dekat pantai serendah 10 m di atas permukaan laut, maupun lereng gunung setinggi 700 m dpl (dari permukaan laut) baik-baik saja, asal diguyur hujan sepanjang tahun, seperti misalnya daerah hujan sekitar Bogor, Purwokerto atau lainnya.
Sebagai bibit boleh dipakai bijinya yang masih segar, baru. saja dipetik dari buah yang sudah masak benar. Kalau biji ini disemaikan di atas bedengan pesemaian, dengan jarak tanam 60 x 60 cm, biasanya sudah berkecambah dalam tempo 1,5 bulan. Tapi biasanya juga baru pada umur 1,5 tahunlah, bibit itu cukup besar untuk dipindahtanamkan ke lubang penanaman yang tetap, di kebun, dengan jarak 8 m. Sayang, pala manja ini minta dilindungi pohon lain yang lebih besar, seperti kemiri misalnya, atau kenari. Sebab, mereka memang tidak tahan terhadap tiupan angin kencang, apalagi kalau ditanam di lereng gunung. Jadi sebenarnya kalau Anda sudah rnempunyai pohon kemiri yang mapan, sebaiknya juga menanam pohon pala di belakang kemiri ini. Baru pada umur 7 tahunlah, pohon pala mulai berbuah. Tapi karena pohon itu berumah dua, ya hanya polion betina saja yang bisa berbuah.
"Bagaimana kita tahu bahwa yang kita tonton itu pala perempuan yang cantik?" tanya seorang penyuluh perkebunan porno. "Itu gampang!" jawabnya sendiri, "kalau cabang-cabang paia itu mendatar, itulah tandanya pohon betina. Kalau cabangnya agak condong ke atas, itulah pohon jantan!"
Bagi perkebunan pala, pohon jantan boleh dikatakan tidak begitu berguna. Satu batang saja sudah cukup untuk membuahi 10 batang pohon betina. Jadi selebihnya ditebang saja untuk diganti dengan bibit baru. Mudah-mudahan jadi betina. Akan tetapi baru pada umur 6 tahun, pohon itu berbunga. Barulah pemiliknya tahu jenis kelamin apa yang dirawatnya.
Minggu, 29 November 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar