Sabtu, 28 November 2009

Menyambut Kehadiran Buah Hati 7

. Mengubur Ari-ari
Sebenarnya tak ada dalil khusus dari Qur'an dan Hadits soal perlakuan terhadap ari-ari atau plasenta ini. "Yang jelas dalil umumnya bahwa seluruh anggota tubuh yang terpisah dari dirinya itu harus dikubur dan mesti dihormati karena dia bagian tubuh manusia yang dihormati Allah." Tidak ada ritual khusus yang mengiringinya, seperti harus dishalatkan. Jadi, dikuburkan begitu saja agar tak membusuk dan mengganggu lingkungan.
Soal kebiasaan masyarakat yang menyertakan benda-benda tertentu-seperti alat tulis dan lampu saat mengubur ari-ari, selama tidak mengandung unsur syirik, maka tidaklah perlu dibesar-besarkan. Apalagi jika mengandung nilai-nilai tafauly dengan catatan tidak dilarang agama, Islam perlu bersikap toleran, sebagaimana kebijakan Islam dalam masalah dhihar, thalak, li’an, ila’ yang terbukti telah ada sebelum Islam itu disebarkan Rasulullah Saw. Namun ternyata ketika Islam datang, syari’at mengenai perihal tersebut dipertahankan dengan modifikasi di sana-sini agar relevan dengan kehadiran agama rahmat ini.

9. Kiat Menyapih Anak
Setelah usia berjalan kira-kira dua tahun lebih, yang dalam Al-Qur’an dibahasakan dengan tsalaatsuuna syahra (tigapuluh bulan), si kecil sudah waktunya untuk disapih.
Menyapih anak memang gampang-gampang susah. Oleh karena itu agar berhasil perlu persiapan khusus, baik dari anak maupun ibu. Rasyidah, seorang ibu dengan enam anak mengatakan, “Ketika menyapih anak pertama, saya disarankan untuk mengoleskan sesuatu yang pahit di puting susu. Tapi saya pikir, ini tahap awal mengajari anak berbohong.” Untuk itu dibutuhkan kiat-kita sebagai berikut:
§ Lakukan pengurangan jadwal menyusu secara bertahap. Jika semula lima kali, kurangi menjadi empat kali, sampai akhirnya anak hanya satu kali menyusu yaitu pada malam hari saja. lakukan terus sampai anak berhenti menyusu sama sekali. Lakukan dengan komitmen dan konsisten. Jangan langsung dihentikan supaya anak tidak shock.
§ Jangan pisahkan anak dari kita. Tetap beri perhatian, penuhi segala kebutuhan kejiwaannya.
§ Sediakan makanan dan minuman yang cukup dan mudah dijangkau sehingga langsung bisa dinkmati ketika anak haus atau lapar.
§ Beri pengertian bahwa kalau anak sudah besar harus minum susu dengan gelas.
§ Pastikan anak sudah mau makan dan minum susu sehingga gizinya tetap tercukupi.
§ Kondisikan anak kira-kira satu bulan sebelum disapih dengan mengatakan,"sekarang adik sudah besar, minum susu gelas aja ya."
§ Persiapkan diri kita lahir maupun batin. Berdoa secara khusus menjelang penyapihan akan membantu menguatkan hati kala anak merengek minta ASI.
§ Gunakan param untuk mengoles payudara ibu. Dengan begitu ketika anak merengek minta ASI kita bisa mengatakan " Payudara ibu sedang sakit. Adik minum susu di gelas, ya." Cara ini tidak membohongi anak karena biasanya pada saat penyapihan payudara memang terasa sakit. Dengan diberi param, insya Allah sakit akan berkurang dan anak mau mengerti.
§ Jika anak sudah disapih jangan pernah lagi memberi ASI kepada anak agar anak tidak terbiasa ngempeng.
§ kedelapan anaknya selama dua tahun dan tanpa makanan
§ Kurangi konsumsi makanan yang dapat memperbanyak produksi ASI. Hal tersebut juga dapat menurunkan kualitas dan rasa ASI hingga anak kurang berminat untuk menyusu.
§ Beri makanan dan minuman pengganti yang mencukupi misalnya air mineral, teh manis, sari buah asli atau susu
§ Biasakan anak mengkonsumsi minuman, baik susu, teh manis atau air putih dalam jumlah banyak.
§ Ketika anak minta menyusu alihkan perhatiannya dengan bercerita atau berjalan-jalan ke luar rumah.
§ Ajaklah anak bermain sandiwara boneka dengan boneka kesayangannya. Saat itu kita bisa mengatakan kepada anak bahwa anak sudah besar, malu minum ASI.
§ Bila anak tetap minta ASI tutupi puting dengan plester sehari semalam. Anak akan melihat bahwa putting ibunya sakit dan tidak akan mau minum susu. Sebagai gantinya sediakan susu, teh atau air putih.
§ untuk sementara kurangi interaksi antara ibu dengan anak yang disapih terutama pada saat menyusu. Bila perlu pisah tempat tidurnya supaya ingatannya pada ASI berangsur-angsur hilang.
§ Bila cara satu sampai empat belum berhasil adalah mengolesi payudara dengan jamu brotowali yang rasanya pahit. Tapi perlu diingat, jangan menakut-nakuti anak dengan berbagai ancaman atau mengoleskan sesuatu yang berbahaya seperti balsam dan sejenisnya Nah, selamat mencoba, semoga berhasil.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar