Sabtu, 28 November 2009

Mengantar Anak Menuju Baligh 1

Mengantar Anak Menuju Baligh





Setiap anak, siap atau tidak akan sampai pada masa baligh. Pada masa itu, ia sudah dibebani kewajiban menjalankan syariat Islam layaknya orang dewasa. Apa persiapan yang harus dilakukan orangtua untuk sampai pada masa itu?
Dalam bahasa arab, baligh itu artinya sudah sampai. Maka anak baligh dapat diartikan sebagai anak yang telah mencapai masa wajib untuk menjalankan syariat Islam. Pada saat ini dosa dan pahala mulai menjadi bagian dari catatan amalnya. Bisa diumpamakan anak yang sudah baligh adalah anak yang sudah memiliki rekening tabungan kebaikan dan keburukan sendiri. Tidak lagi menumpang pada rekening orangtua.
Secara medis, dalam tubuh seorang anak baligh sedang terjadi pematangan organ-organ seksual. Pada saat itu, fase reproduksinya sudah mulai berfungsi. Perubahan faali pada anak laki-laki ditandai dengan tumbuh bulu, muncul perubahan suara, dan otot-otot mereka mulai kekar. Puncaknya anak lelaki ini akan mengalami mimpi basah.
Sementara perubahaan faali pada perempuan ditandai dengan membesarnya pinggul, membesarnya payudara dan puncaknya adalah datangnya menstruasi. Sementara itu, secara psikologis, anak-anak pun mulai berubah. Masa-masa menjelang baligh adalah masa yang penuh konflik bagi anak. Pada masa itu, ia sudah tidak lagi dianggap sebagai anakanak, tetapi dewasa pun belum. Kadang, perubahan ini menjadi situasi yang membingungkan dan cukup meresahkan. Tidak hanya bagi orangtua, tetapi juga bagi si remaja itu sendiri.

v Masa-masa Sulit
Itu sebabnya, peran orangtua menjadi besar artinya untuk membimbing anak memasuki baligh dengan nyaman. Dan orangtua sebenarnya memiliki waktu yang cukup untuk bersiap-siap. Sebab, menjelang masa baligh, orangtua sesungguhnya telah dapat mendeteksi perubahan-perubahan yang terjadi pada anak. Anak perempuan misalnya, umumnya mulai tidak tenang, malas, memiliki suasana hati yang cenderung murung, bahkan ada yang sedikit menarik diri dari masyarakat. Sementara anak laki-laki menjadi kurang suka bergerak, lekas lelah, lebih banyak makan, kebutuhan tidur menjadi lebih besar, suasana hati tidak tetap, serta cenderung psimistik.
Masa-masa peralihan anak dari prabaligh sampai menjelang baligh memang merupakan masa yang cukup sulit bagi anak. Pada masa ini banyak anak merasa tidak bahagia. Salah satu sebabnya adalah karena petumbuhan dan perubahan yang cepat pada masa itu membawa kelelahan serta ketidaknyamanan. Sebab lain, mereka juga merasa bahwa mereka kurang menarik dan kurang menyenangkan di mata guru maupun orangtua. Apalagi bila orangtua tidak memahami perubahan yang sedang terjadi pada diri anak secara fisik dan mental sehingga kurang berempati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar