Sabtu, 28 November 2009

Menyambut Bulan Ramadhan 2

5. Mengumngi Jadwal Bermain
Terhadap anak yang baru berlatih puasa (belum kuat, gampang terpengaruh), sebaiknya mereka dijauhkan bermain dari anak-anak yang malas berpuasa. Dan didekatkan dengan anak-anak lainnya yangjuga tekun berlatih puasa. Ini perlu dilakukan agar mereka memperoleh rasa kebersamaan, bukan keterasingan karena puasanya.
6. Merangsang dengan Hadiah
Melatih berpuasa dengan bertahap dan menjanjikan hadiah sebagai rangsangan. Misalnya, diawali dengan izin berbuka sampai pukul 10.00, lalu pukul 12.00 dan seterusnya sampai akhirnya penuh sampai waktu berbuka. Hadiahnya di samping penghargaan dan pujian sebagai anak yang sabar, juga dapat diberikan hadian lain yang beraspek mendidik berupa alat-alat belajar.
Kenalkan pada pahala berpuasa, stimulus dengan pahala dan surga dari Allah, jadi hadiah di atas tak menutupi stimulus ganjaran Allah. "Jika kamu berpuasa, maka kamu ikut membuka pintu pahala dari Allah bagi orangtuamu yang telah mendidikmu untuk berpuasa." Anak akan senang karena sekaligus dapat berbuat sesuatu kebaikan untuk orangtuanya.
7. Mengisi Waktu dengan Kegiatan Positif
Memberi alternatif pengisian waktu yang tepat dan positif. Baik dengan istirahat tidur di siang panas, maupun dengan alternatif permainan yang mendidik untuk melupakan mereka dengan rasa haus dan lapar yang menyengat. Atau orang tua dapat juga bersepakat dengan anak-anaknya untuk memasang target, bahwa seusai bulan Ramadhan kemampuan mereka mengaji Alquran harus lancar dan lebih baik. Dapat pula orang tua membacakan kisah-kisah keteladanan islami atau mendengarkan kaset-kaset cerita islami.
8. Diajak Salat Tarawih
Mengajak anak-anak untuk meramaikan syiar Ramadan, dari salat tarawih berjamaah di masjid, mengaji dan mengkaji Quran, menyimak ceramah-ceramah agama, menyuruh mereka mengantar makanan ke masjid untuk orang yang berbuka puasa, lebih menggemarkan berinfak, shadaqah, dan lainnya. Jika hal-hal di atas kita laku-kan, maka Insya Allah keberkahan Ramadan akan turun ke setiap keluarga muslim.

v Mengatasi Bau Mulut Selama Puasa
Tak lama lagi ummat Islam di seluruh dunia kembali berjumpa dengan bulan suci yang dinanti-nantikan. Seperti tahun-tahun sebelumnya, umat Islam kembali bisa merasakan nikmatnya ibadah puasa sekali pun anak dan balita. Hanya ada sesuatu yang kadang menjadi resah saat ibadah puasa, yakni bau mulut, terutama anak-anak.
Puasa di bulan Ramadan, bagi umat Islam, memang memberikan nikmat dan manfaat rohani yang tidak terkira. Dan sejumlah penelitian juga membuktikan, puasa banyak sekali manfaatnya bagi kesehatan jasmani.
Berpuasa akan memberi kesempatan pada organ pencernaan kita untuk beristirahat sehingga organ itu bisa dibersihkan dan membentuk zat-zat baru yang dibutuhkan. Tak cuma itu, proses pembersihan dan pelepasan racun dari usus, ginjal, kandung kemih, paru-paru, serta kulit, juga lebih meningkat saat puasa.
Jadi, jangan heran jika setelah berpuasa selama sebulan akan terasa lebih fit dan bugar. Namun, ada yang kerap dicemaskan pada saat ibadah puasa dan itu bisa juga terjadi pada anak-anak, yakni bau mulut. Mengapa bisa demikian?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar