Minggu, 29 November 2009

Mente, bagai Manusia Kualat 2

v Prioritas C.N.S.L.
Di luar negeri justru C.N.S.L. yang penting, kebalikan di Indonesia, kulit buah jambu mente hampir dapat dikatakan dibuang, di luar negeri justru kadang kadang lebih berarti nilai komersialnya daripada bijinya. Minyak C.N.S.L. yang dikandung kulit buah jambu mente merupakan sumber phenol alam yang penting bagi industri yakni sebagai pelumas, insektisida, plastik, pernis dan isolasi listrik.
Untuk mendapat isi dan memanfaatkan kulitnya sekaligus, mengolahan buah jambu mente dilakukan secara bertahap, yaitu pembersihan, pelembaban .Ian sortasi buah. Selesai mentor dipisahan darl jsanbu, kemudian dijemur beberapa hari lamanya sampai cukup kering (kadar air kurang dari 5 persen), agar jangan rusak kena hama waktu disimpan. Sebelum disimpan buahbuah harus dibersihkan dulu. Buah-buah kosong dan kerikil misalnya harus dibuang. Ini lebih penting kalau mau dikerjakan dengan mesin. Lama penyimpanan tergantung pada kapan waktu yang baik untuk dilakukan pengolahan selanjutnya. Kalau saatnya sudah tiba, mentor-mentor yang merupakan jatah untuk satu hari pengolahan diangkat dengan gerobak dan ditaruh dalam suatu tempat beralaskan lantai keras dan terlindung dari sinar matahari langsung.
Di sini buah dilembabkan dengan jalan disemprot dengan air selama waktu-waktu tertentu. Juga bisa direndam dalam tangki-tangki air yang airnya setiap saat dibiarkan menetes keluar. Selesai disemprot atau direndam buah-buah disimpan lagi dalam ruangan yang sangat lembab selama 1-2 hari. Prinsip pelembaban ialah untuk memudahkan proses pemecahan. Makin lembab makin aman bijinya dari bahaya pecah.
Kadar air yang boleh dipertahankan setelah pelembaban ialah 15-45 persen. Perlu diperhatikan bahwa air rendam tidak boleh lebih panas dari 30ºC. Kalau tidak, asam tannin yang terkandung dalam kulit biji akan larut dan beraksi dengan zat pati dalam biji dan biji nampak poleng kebiru-biruan.
Sortasi buah juga penting sebelum pengolahan. Lebih-lebih kalau pengolahan dengan mesin. Keseragaman buah syarat utama supaya basil memuaskan. Sortasi menurut besar buah dapat dilakukan dengan pengayakan. Tetapi cara ini kurang efisien karena lubang saringan sering tersumbat.
Cara lain yang dianggap lebih baik ialah dengan sistem dua silinder yang saling berputar kearah luar. Dengan mengatur lebar celah antara kedua silinder yang bervariasi menurut ukuran buah yang dikehendaki.

v Ekstraksi C.N.S.L.
Pekerjaan berikutnya setelah tahap pelembaban buah, ialah mengeluarkan cairan kulit buah (C.N.S.L.). Untuk ini ada dua, cara dengan dan tanpa pemanasan. Pada, cara. pertama, pemanasan dilakukan di atas api terbuka dalam wajah berlubang-lubang terbuat dari tanah liat atau baja. Supaya jangan hangus buah harus terus diaduk. Cara ini tidak dianut lagi biarpun banyak biji utuh. Alasannya selain C.N.S.L. banyak lenyap uapnya mengganggu kesehatan. Para pekerja terpaksa membelakangi angin.
Cara ini kemudian diperbaiki. Silinder berlubang-lubang yang dapat berputar diletakkan di atas tunghu pemanas, ini lebih baik, tetapi kehilangan C.N.S.L. masih Cukup banyak, yakni separoh dari jumlah yang seharusnya dapat diperoleh. Dalam usaha memperoleh C.N.S.L. sebanyak-banyaknya, model inipun diperkembangkan sebagai berikut: buah dipanaskan dengan- cepat dalam selinder di atas tungku pada suhu 300 ºC dan C.N.S.L. yang kemudian keluar sebagai uap diembunkan kembali dalam kondensor khusus.
Di samping cara tersebut di atas, ekstraksi C.N.S.L. juga banyak dilakukan dengan cara yang semula dikembangkan di Amerika Serikat. Buah-buah justru digoreng dengan C.N.S.L. Caranya dengan menaruh buah-buah dalam wadah kawat lalu dicelupkan dalam C.N.S.L. Lama pencelupan 11/2 menit pada suhu mc 190 ºC sampai 4-8 menit pada suhu 160 ºC. Dengan cara ini C.N.S.L. dalam kulit buah akan keluar dan menambah volume C.N.S.L. semula. Setelah dikeluarkan dari penggorengan buah-buah dimasukkan dalam alat pemusing (centrifuge) untuk diperas lagi C.N.S.L-nya yang masih dalam kulit. Sesudah itu buah-buah dibersihkan dengan cara sebagai berikut:
- Melemparkan ke pasir su paya sisa sisa C.N.SL. terserap. Sesudah itu buah disemproti air atau dicuci dalam bak-bak.
- Diangin-anginkan dalam tempat yang berputar dan sisa-sisa C.N.S.L. dikikis habis dengan cara pemusingan atau dengan menggerak-gerakkannya dalam vericulite (mineral) yang menyerupai mika.
- Dicampur dengan abu dari perapian supaya C.N.S.L. yang tersisa dihisap habis.
- Atau dicampur dengan serbuk gergaji kemudian dilewatkan pada alat pembersih yang berputar.
Selain dengan cara pemanasan, ekstraksi C.N.S.L.pun dapat dilakukan tanpa pemanasan. Dalam cara ini mula-mula lapisan kulit luar buah dilunakkan, kemudian tanpa merusak lapisan dalam (indocarp) buah dikupas sebagian besar kulit luarnya dengan semacam alat penggosok.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar