Minggu, 29 November 2009

Mente, bagai Manusia Kualat 1

Biji jambu mente kualitas utama harus utuh. Sekarang bagaimana caranya supaya biji jambu mente itu bisa dikeluarkan dengan utuh, karena getah kulit keras yang menyelahunginya, bisa menimbulkan keradangan pada kulit manusia.
Sebetulnya yang disebut buah" jambu mente dalam arti buah sebenar-benarnya adalah bagian yang berbentuk ginjal dan biasa disebut “mentor." Dalam mentor inilah tersimpan bijinya yang enak. Untuk tujuan komersial, terutama yang mau diekspor, harus bisa disortir dengan teliti. Biarpun dua-duanya utuh, yang besar lebih mahal daripada yang keeil. Sortasi biji utuh didasarkan atas counts, yakni berapa biji utuh yang mencukupi berat 1 lobus (lb). Makin besar makin sedikit. Klasifikasi mutu jambu mente dalam perdagangan adalah sebagai berikut:
1. Golongan utama: biji-biji putih bersih dan utuh, biasa disebut white wholes. Ini dibagi dalam beberapa counts: 200-210, 220-240, 300-320 dan 400-450 per lb.
2. Butts terdiri biji-biji utuh dan sebagian pecah.
3. White splits, kalau biji-biji pecah tetapi memakai aturan, jadi terbelah menjadi dua.
4. Kalau biji pecahnya tidak membelah, tetapi besarnya masih di atas ukuran 0,6 cm, termasuk kelas large White Pieces.
5. White small pieces, biji-biji pecah dengan ukuran lebih besar dari 0,4 cm.
6. Kelas terendah ialah scorched grades, terdiri dari biji biji yang agak keberangas (terbakar).
Jambu mente yang akan dimasukkan kategori wholes masih harus memenuhi syarat lain:
1. Pada waktu sampai di tempat tujuan 90 persen biji harus utuh.
2. Kandungan air dalam biji 5-10 persen.
3. Bebas dari infiltrasi benda lain dan bau-bauan yang bukan jambu mente.

v Caranya Memperoleh Biji Utuh
Yang pertama menyulitkan pembelahan sempurna ialah bentuk biji seperti ginjal. Selain itu kulit buah mengandung cairan (C.N.S.L. = Cashew Nut Shell Liquid) yang pedas dan dapat menimbulkan peradangan pada kulit manusia. Cairan ini juga bisa menodai biji lebih-lebih bila biji pecah itu terinfeksi. Senyawa cardol dalam cairan ini jumlahnya 18,7 persen.
Terbawa karena jahatnya" .C.N.S.L. itu sampai-sampai pada tahun 1942 Amerika Serikat mengeluarkan peraturan bahwa biji-biji jambu mente baru boleh diimpor ke negaranya setelah sebagian besar C.N.S.L. dikeluarkan sebelum pengupasan buah. Berbagai cara perlakuan yang ditempuh untuk memperoleh biji-biji jambu mente yang utuh.
Di Indonesia setelah dipetik, mentor dipisahkan dari buah semunya (apple) kemudian dijemur kurang lebih seminggu. Kalau sudah cukup kering, yang berarti dapat diandalkan bebas dari gangguan hama, buah-buah ditaruh dalam. karung goni dan disimpan dalam gudang, antara 1 sampai 6 bulan menunggu harga pasaran baik sebelum dikupas.
Kalau saat itu sudah tiba, para pekerja, umumnya wanita, dengan sebilah parang dan se.potong kayu sebagai landasan membelah biji satu per satu. Kalau sudah terbelah diserahkan pada pekerja lain untuk dicukil bijinya dengan pisau kecil mirip jarum rajut. Kelemahan cara ini lebih banyak biji pecah daripada yang utuh. Selain itu biji yang diperoleh pun kebanyakan ternoda akibat luka kena parang dan infeksi C.N.S.L.
Cara lain yang lebih maju ialah dengan alat pengupas berbentuk kacip. Alat ini terdiri dari balok kayu yang dilengkapi dengan pisau pemotong yang berhubungan dengan balok sebagai landasan dengan perantaraan engsel pada salah satu ujungnya. Mentor diletakkan dengan bagian cembung menghadap ke atas sedikit miring. Pisau ditekan sampai sedalam kira-kira 3 mm sepanjang punggung mentor. Pekerjaan selanjutnya, yakni pencukilan biji, sama seperti di atas. Cara ini lebih baik, biarpun ada mentor yang terbelah atau cacat dengan tidak sengaja, biji yang diperoleh masih diliputi kulit biji (testa) yang warnanya kemerahan. Untuk menghilangkannya biji harus dijemur satu dua hari dalam niru di lantai penjemuran. Kemudian dilepaskan dengan cara menggosok-gosok biji dengan tangan.
Di daerah-daerah tertentu untuk tujuan konsumsi sendiri, ada sistem pengupasan lain. Mentor dibakar di atas api sampai seluruh permukaan mentor hangus. Sesudah itu didinginkan, sebelum dipukul dengan sepotong kayu. Mentor yang sudah rapuh karena hangus terbakar dengan mudah dipecahkan dan dapat menghasilkan 60 persen mentor utuh. Testa dapat langsung dibersihkan karena sudah kering.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar