Rabu, 25 November 2009

Obat antidiare

Obat antidiare
Diare viral dan enterotoksin pada hakikatnya sembuh dengan sendirinya dalam lima hari setelah sel-sel epitel mukosa usus yang rusak telah digantikan dengan sel-sel baru. Penyerapan dan pengeluaran cairan (absorbsi dan sekeresi) menjadi normal kembali karena sudah seimbang. Jadi sebenarnya tidak perlu diberi obat apa pun. Yang penting menjaga agar tidak terjadi dehidrasi dengan melakukan rehidrasi oral. Namun, bia diarenya sampai berlebihan perlu digunakan obat. Menurut golongan, ada obat antidiare yang bersifat ikemoterapeutika (antibiotika, sulfonamida, dan furazolidon) dengan tujuan untuk mengobati penyebabnya, misalnya memberantas bakteri. Golongan ini bersifat obstipansia, untuk terapi simtomatis (mengobati gejala) yang dapat menghentikan diare yang mengandung zat penekan peristaltik atau mengurangi spasme usus (berupa candu yang tidak adiktif). Namun kalau diberikan berulang bisa mengakibatkan konstipasi (be­belan). Golongan obstipansia lain adalah adstringen (zat penyamak atau pengelat, pembentuk semacam lapisan protektif usus). Adstringen ini antara lain terdapat dalam larutan teh pekat, preparat tanin, garam bismut, dan alu­minium. Lalu ada lagi adsor­ben yang mempunyai daya serap tinggi serta spasmolitik, yang dapat melepaskan ke­jang-kejang otot penyebab nyeri perut.
Jenis obat diare yang ba­nyak digunakan dan dijual bebas, di antaranya jenis loperamid (Imodium, Lodia, Imomed): Obat ini mengandung narko­tika tetapi tidak menimbulkan adiksi. Khasiatnya, menekan gerakan usus yang berlebih­an dan memulihkan keseim­bangan yang terganggu an­tara penyerapan dan penge­luaran air serta sel-sel din­ding usus. Bila diminum me­nurut takaran yang tepat, pada umumnya diare mereda dalam 2 - 3 hari. Akan lebih baik kalau ditambah oralit. Dosis untuk dewasa dua ta­blet sekaligus, disusul dengan satu tablet tiap dua jam sam­pai diare berhenti. Maksimal delapan tablet/hari. Untuk anak di bawah delapan tahun biasanya berbentuk sirup, de­ngan takaran berdasarkan berat badan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar