v Untuk anak
Dunia kodokteran membuktikan bahwa 85% anak mengalami radang tenggorokan. Penyebabnya adalah inveksi virus. Anak memang sering terserang infeksi saluran napas, termasuk radang tenggorokan. Sekitar 90% kasus radang
Adapun gejala dari radang tenggorokan pada anak adalah anak mulai rewel karena merasa tenggorokannya terasa tidak enak, tubuh meriang, dan batuk. Jika si anak sudah mengalami keluhan di atas, berarti sudah ada radang pada tenggorokannya. Harus dilakukan langkah lebih lanjut untuk mengatasinya. Di antaranya:
Dengan banyak minum air putih.
Jika ada gejala batuk dan pilek, berilah obat batuk dan pilek.
Jangan langsung memberinya antiseptik, karena ditakutkan virus akan kebal. Pemberian antiseptik adalah wewenang dokter.
Jika selama 2-3 hari radang tenggorokan tidak sembuh, maka langsung bawa ke dokter.
v Atur Pola Makan
Buah hati Anda yang memang mempunyai daya tahan lemah, harus dijaga agar tidak sering mengalami radang tenggorokan. Ada beberapa hal yang harus Anda lakukan sebagai langkah pencegahan. Yang paling utama adalah pola makan. Pola makan anak harus dijaga agar mendapat nutrisi yang baik, dan tidak terlalu sering makan makanan yang dapat memicu radang tenggorokan. Makanan juga sebagai faktor pemicu terjadinya proses peradangan. Atau jika si kecil ingin ngemil, Anda bisa menggantinya dengan buah, sayuran, pudding, atau minum susu.
Dan yang kedua, yang juga tidak boleh disepelekan adalah kontak langsung dengan lingkungan yang sedang sakit. Misalnya, Anda sebagai orang tua sedang sakit. Anda harus sedikit menjaga jarak agar virus pada Anda tidak terjangkit pada buah hati Anda.
Kita harus tahu dulu apa penyebabnya, baru kita cari obat yang khasiatnya dapat melawan penyebab obat tersebut. Sebagai contoh: penderita batuk yang disebabkan oleh kuman (infeksi) harus diberi obat yang berkhasiat membunuh kuman dan jangan sekali-sekali diberi obat untuk melawan alergi. Penderita batuk karena alergi hendaknya minum obat yang mengandung zat-zat berkhasiat melawan alergi, bukan minum antibiotika yang membunuh kuman.
Anak kecil, terutama yang berumur kurang dari 6 tahun, jangan. diberi obat batuk hitam yang banyak dijual di apotek, melainkan obat batuk putih. Obat batuk hitam berkhasiat mengeluarkan (menimbulkan) riak, dan riak ini bagi anak kecil sulit dikeluarkan. Bisa jadi malah menyumbat saluran pernapasan.
Golongan obat batuk Obat batuk dibagi dalam dua golongan:
1. Expectorantia yang berperan sekresi saluran pernapasan atau mencairkan riak, secara khusus berkhasiat untuk pengobatan simptomatis. Expetorantia terdiri dari zat-zat pencair riak yang melunakkan riak dan mudah dikeluarkan, di antaranya minyak-minyak terbang, persenyawaan fenol seperti guaiacol, kreosol dan derivat-derivatnya, garam anorganik seperti Kalium Yodida, Ammonium Chlorida, dan Emertica seperti Radix Ipecacuanhae; zat-zat pengeluar riak yang dapat menimbulkan riak seperti zat-zat saponin (Liquiritiae) dan zatzat penyegar seperti kamfer, efedrin, cardiazol, dan lain-lain.
Salah satu obat batuk yang mengeluarkan riak adalah Laserin, yang terdiri dari ramuan tumbuh-tumbuhan, khususnya jahe, sehingga memberikan rasa hangat pada tenggorokan.
2. Non-Eacpectorantia Terbagi atas 2 golongan, yaitu:
- alkaloida candu dan derivat-derivatnya seperti codein, dionin, dan lain-lain. Obat ini bersifat narkotis dan menimbulkan ketagihan. Makanya hanya dapat dibeli dengan resep dokter.
- zat pereda batuk yang non-adiktif (tidak menimbulkan ketagihan) seperti DXM (dextromethorphan); benzonatat, oxeladin; misalnya O.B.B.
Untuk batuk yang disebabkan infeksi atau peradangan, tentu saja diperlukan obat-obat antibiotika atau chemoterapeutica lainnya, melalui pemerik saan yang seksama oleh dokter. Untuk batuk karena alergi sekarang sudah banyak dijualbelikan secara bebas di toko-toko maupun apotek, obat-obat yang mengandung zat antihistaminika, zat antialergi. Kebanyakan obat-obat semacam ini mempunyai khasiat sampingan, yaitu orang yang meminumnya akan mengantuk. Karena itulah, orang yang meminum obat ini jangan mengendarai kendaraan atau menjalankan mesin-mesin.
Kebanyakan orang menganggap batuk adalah penyakit yang ringan. Mendiamkan saja sambil berharap, nanti akan sembuh sendiri. Toh jarang orang mati karena batuk. Meski demikian, bukan tidak mungkin batuk yang lama, selain sangat menjengkelkan dan bisa menular, bisa juga menimbulkan infeksi sekunder pada saluran pernapasan. Sebaiknya, bila .dalam tiga hari batuk tidak juga mereda, periksakan ke dokter agar jangan sampai timbul penyakit atau kelainan tambahan.
Rabu, 25 November 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar