Kamis, 26 November 2009

Mengejar Obat Cespleng

Mengejar Obat Cespleng





Banyak orang memimpikan obat yang cespleng. Cocok sekaligus mujarab bagi setiap individu, tanpa menimbulkan efek sampingan atau alergi. Untuk "meracik" obat seperti itu tentu harus diketahui karakter gen si pasien. Belakangan para ilmuwan melirik "proteom" sebagai kuncinya. Untuk mewujudkan impian itu berkembanglah bioinformatika
Ibarat air bah, pengaruh perkembangan ilmu komputer atau teknologi informatika tak bisa dibendung. Nyaris tak ada celah yang tidak disusupinya. Kawasan ilmu biologi pun tak luput dari pengaruh itu.. Dengan berbagai keunggulannya teknologi informatika menyusup masuk ke ruang-ruang laboratorium bi-logi yang lantas melahirkan "makhluk" yang kemudian disebut bioinformatika (bioinformatics). Boleh dikata ia pendatang baru, khususnya di dunia ilmu biologi, Namun ke depannya, buah perkawinan ilmu biologi dan ilmu komputer ini bakal menjadi alat bantu yang ampuh untuk memudahkan pekerjaan para peneliti. Terutama ketika harus mengutak-atik protein atau gen, yang sampai saat ini sebagian masih dilakukan secara manual. Dari peker­jaan utak-atik gen dengan bio-informatika, ini pula diharapkan munculnya obat baru yang cespleng makin dipercepat.
Sejalan dengan perkembangan ilmu komputer, sebagian pro­ses di laboratorium melibatkan, yang berarti juga memerlukan komputer. Bahkan,. sebagian proses pengembangan obat akan beralih ke komputer. Sampai-sampai muncul istilah dry lab ("lab kering") yang tidak asing bagi telinga para peneliti di bidang ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar