Mengatasi Kelelahan
Lebih banyak orang yang mengeluh selalu lelah hari ini dari pada dulu. padahal pekerjaan yang membutuhkan pengerahan tenaga fisik justru makin berkurang.
Dalam masa sekarang bermunculan alat-alat serba otomatis, memungkinkan penghematan penggunaan tenaga, juga tersedianya sarana transportasi secara murah tapi mengapa justru semakin banyak orang yang mengeluh selalu capai seperti dipaparkan di atas? Soal lelah ini, setidaknya tiga jenis kelelahan:
Kelelahan Fisik.
Ini akibat otot-otot yang bekerja secara berkelebihan, sehingga sisa-sisa pembakaran tubuh, karbon dioksida dan asam laktat, terkumpul dalam darah yang menurunkan kekuatan tubuh. Kelelahan jenis ini biasanya mengakibatkan kelelahan yang menyenangkan, seperti yang sering Anda rasakan sehabis berolah raga berat atau naik gunung. Cara pengobatannya pun cukup sederhana dan cepat: Anda hanya perlu beristirahat, memberi kesempatan tubuh mengeluarkan sisa-sisa pembakaran tadi dan menghimpun kembali bahan bakar otot.
Namun kelelahan di jaman sekarang ini juga sangat mungkin diakibatkan kurangnya gerak otot dan tubuh dari pada berkelebihannya kerja otot. Oleh karena itu, dengan meningkatkan aktivitas kerja otot dan tubuh kita, sering justru bisa menyembuhkan kelesuan dan kelelahan itu.
Kelelahan Patologis.
Dalam hal ini, kelelahan tubuh kita itu sebagai isyarat atau akibat adanya kesalahan dalam fungsi tubuh, baik karena serangan penyakit demam biasa, atau yang lebih serius lagi, karena berjangkitnya penyakit gula atau kanker. Biasanya, gejala-gejala ikutan yang lain akan muncul dan menunjukkan penyebab kelelahan yang sesungguhnya. Tetapi bagi seseorang yang merasa kehilangan energi selama berminggu-minggu dan tidak sembuh-sembuh juga, dianjurkan untuk segera melakukan pemeriksaan badan secara lengkap ke rumah sakit.
Kelelahan Psikologis
Problem-problem dan konflik-konflik emosional, terutama depresi dan kecemasan, sejauh ini merupakan penyebab umum kelelahan yang berkepanjangan. Hal itu menurijukkan bekerjanya mekanisme pertahanan jiwa, dalam menghindarkan diri Anda untul menghadapi sebab sebenarnya dari depresi itu, seperti misalnya ketidaksenangan Anda pada pekerjaan. Bisa juga berarti merupakan katup penyelamat tubuh untuk menekan konflik-konflik emosional, seperti misalnya ketidakbahagiaan dalam perkawinan. Kalau problem-problem di atas tak terungkap secara terbuka, sering itu muncul dalam bentuk gejala-gejala fisik, yaitu rasa lesu dan lelah sebagai bentuk yang paling umum.
Dr. John Bulette, seorang ahli ilmu jiwa pada Rumah Sakit Fakultas Kedokteran Pennsylvania, Philadelphia, mengatakan, "Banyak orang yang mengalami gejala kelelahan tubuh yang berat tak menyadari bahwa sebenarnya mereka sedang terserang depresi. Biasanya mereka hanya merasa bingung, kusut pikirannya atau hanya mengeluh selalu merasa lesu dan lelah sehingga mereka tak mengenal lagi depresi yang sedang menyerang."
Kamis, 26 November 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar