v Kenapa dicari?
Bukan tanpa alasan bila sebagian orang meminati telur omega-3. Omega-3 merupakan asam lemak esensial. Artinya, asam lemak omega-3 sangat dibutuhkan oleh tubuh. Karena tubuh tidak bisa membuatnya, maka harus dipasok lewat makanan.
Penemuan omega-3 sebenarnya berawal dari pengamatan oleh ahli terhadap masyarakat Eskimo. Mereka yang tinggal di kawasan kutub itu diketahui tidak berpenyakit jantung. Semeritara orang Eskimo yang tinggal di luar kawasan kutub, semisal di Denmark, banyak yang terserang penyakit jantung. Kenapa bisa begitu? Jawabannya berkaitan dengan pola makan.
Makanan utama masyarakat Eskimo di kawasan kutub sana adalah ikan mentah. Setelah dianalisis, ikan yang mereka makan mengandung asam lemak eikosatinpanoat (EPA), yang kemudian disebut asam lemak omega-3 itu. Penelitian pun berlanjut, untuk mengetahui peranan unsur itu terhadap kesehatan jantung.
Hasilnya, asam lemak omega-3 terbukti mempunyai pengaruh yang baik terhadap tubuh. Orang yang mengkonsumsi omega-3, keping-keping darahnya (platelet) tidak mudah pecah ataupun menggumpal. Asam lemak omega-3 menjadikan dinding pembuluh darah (endotil) kuat, tidak rapuh, tidak mudah ditembus zat yang bisa memecahkan dinding pembuluh darah, dan tidak gampang mengerut. Asam lemak omega-3, juga menu runkan parameter biokimia sebagai faktor risiko aterosklerosis, seperti kolesterol, LDL, dan trigliserida. Asam lemak ini juga :mampu memperbaiki tekanan darah ataupun menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi.
Kelebihan lain adalah sebagai pencegahan penyakit jantung. Omega-3 juga mempengaruhi pembentukan enzim yang berperan pada kesembuhan penyakit jantung koroner. Pun meningkatkan daya tahan seluler otot jantung dalam menghadapi serangan jantung. Bahkan ada yang menyebutkan omega-3 bisa mencegah diabetes, membuat mata menjadi lebih awas, meningkatkan kemampuan belajar dan mengingat, meningkatkan kekebalan tubuh, menghilangkan gejala penyakit radang sendi, menghilangkan gangguan tulang belakang dan otak (multiple sclerosis), serta menghambat pertumbuhan kanker.
Kadar asam lemak dalam plasma darah, juga berkaitan erat dengan mortalitas (angka kematian) akibat penyakit kardiovaskuler. Di Amerika, misalnya, mortalitas akibat penyakit kardiovaskuler mencapai 15%. Hal ini berkaitan dengan nilai rasio kadar asam lemak omega-6 berbanding omega-3 dalam darah tinggi, yakni 50. Di Jepang, nilai rasionya 12, angka kematian akibat penyakit kardiovaskuler 12%. Sementara masyarakat Eskimo, nilai perbandingannya cuma l, dan mortalitas akibat penyakit kardiovaskuler 7%. Di sini tampak makin kecil nilai rasio omega 6 berbanding omega-3 dalam plasma, makin kecil pula angka mortalitas akibat penyakit kardiovaskuler pada populasi itu.
Di Jakarta (terutama populasi di daerah Jakarta Selatan), menurutnya, rasio omega-6 berbanding omega-3 dalam plasma mencapai angka 40-an. Angka itu cukup memprihatinkan. Kalau ingin mengurangi tingkat kematian akibat penyakit kardiovaskuler, angka itu tidak beleh diremehkan. Idealnya, nilai rasionya adalah 4 – 8.
Jumat, 27 November 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar