Jumat, 27 November 2009

Mengapa Telur Omega 3 Dicari?

v Kenapa dicari?
Bukan tanpa alasan bila sebagian orang meminati telur omega-3. Omega-3 meru­pakan asam lemak esensial. Artinya, asam lemak omega-3 sangat dibutuhkan oleh tu­buh. Karena tubuh tidak bisa membuatnya, maka harus di­pasok lewat makanan.
Penemuan omega-3 sebe­narnya berawal dari peng­amatan oleh ahli terhadap masyarakat Eskimo. Mereka yang tinggal di kawasan ku­tub itu diketahui tidak berpe­nyakit jantung. Semeritara orang Eskimo yang tinggal di luar kawasan kutub, semisal di Denmark, banyak yang terse­rang penyakit jantung. Kena­pa bisa begitu? Jawabannya berkaitan dengan pola makan.
Makanan utama masya­rakat Eskimo di kawasan ku­tub sana adalah ikan men­tah. Setelah dianalisis, ikan yang mereka makan mengan­dung asam lemak eikosatin­panoat (EPA), yang kemudian disebut asam lemak omega-3 itu. Penelitian pun berlanjut, untuk mengetahui peranan unsur itu terhadap kesehatan jantung.
Hasilnya, asam lemak omega-3 terbukti mempunyai pengaruh yang baik terhadap tubuh. Orang yang mengkon­sumsi omega-3, keping-­keping darahnya (platelet) ti­dak mudah pecah ataupun menggumpal. Asam lemak omega-3 menjadikan dinding pembuluh darah (endotil) kuat, tidak rapuh, tidak mudah di­tembus zat yang bisa meme­cahkan dinding pembuluh da­rah, dan tidak gampang me­ngerut. Asam lemak omega-3, juga menu­ runkan para­meter biokimia sebagai faktor risiko aterosklerosis, seperti ko­lesterol, LDL, dan trigliserida. Asam lemak ini juga :mampu memperbaiki tekanan darah ataupun menurunkan tekanan darah pada penderita hiper­tensi.
Kelebihan lain adalah se­bagai pencegahan penyakit jantung. Omega-3 juga mem­pengaruhi pembentukan en­zim yang berperan pada ke­sembuhan penyakit jantung koroner. Pun meningkatkan daya tahan seluler otot jan­tung dalam menghadapi se­rangan jantung. Bahkan ada yang menye­butkan omega-3 bisa mence­gah diabetes, membuat mata menjadi lebih awas, mening­katkan kemampuan belajar dan mengingat, meningkatkan kekebalan tubuh, menghilangkan gejala penyakit radang sendi, menghilangkan gang­guan tulang belakang dan otak (multiple sclerosis), serta menghambat pertumbuhan kanker.
Kadar asam lemak dalam plasma darah, juga berkaitan erat de­ngan mortalitas (angka kema­tian) akibat penyakit kardio­vaskuler. Di Amerika, misal­nya, mortalitas akibat penya­kit kardiovaskuler mencapai 15%. Hal ini berkaitan de­ngan nilai rasio kadar asam lemak omega-6 berbanding omega-3 dalam darah tinggi, yakni 50. Di Jepang, nilai ra­sionya 12, angka kematian akibat penyakit kardiovaskuler 12%. Sementara masyarakat Eskimo, nilai perbandingan­nya cuma l, dan mortalitas akibat penyakit kardiovaskuler 7%. Di sini tampak makin kecil nilai rasio omega 6 ber­banding omega-3 dalam plas­ma, makin kecil pula angka mortalitas akibat penyakit kar­diovaskuler pada populasi itu.
Di Jakarta (terutama popu­lasi di daerah Jakarta Sela­tan), menurutnya, rasio ome­ga-6 berbanding omega-3 da­lam plasma mencapai angka 40-an. Angka itu cukup mem­prihatinkan. Kalau ingin me­ngurangi tingkat kematian aki­bat penyakit kardiovaskuler, angka itu tidak beleh dire­mehkan. Idealnya, nilai rasio­nya adalah 4 – 8.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar