Sabtu, 28 November 2009

Mengapa Anak Sering Mimisan

Mengapa Anak Sering Mimisan


Mimisan acap kali bukan suatu gangguan yang membahayakan. Apalagi di kalangan anak usia TK-SD. Namun, kalau perdarahannya serius, penanganan perlu segera dilakukan. Pasalnya, mimisan juga me rupakan salah satu gejala kanker nasofaring.
Anwar sedang asyik bermain bola di lapangan depan rumah bersama teman-teman sebaya
nya. Tiba-tiba di hidungnya ada cairan mengalir yang dirasakannya seperti ingus. Betapa terkejutnya dia, cairan di hidungnya itu ternyata darah segar. Anak usia tujuh tahun ini segera berlari sambil memegang hidung menghampiri ibunya. Melihat darah mengucur dari hidung Anwar, sang ibu ikut panik dan segera membaringkan si anak. Tetangga yang melihatnya menganjurkan untuk segera mencari selembar daun sirih, digulung panjang, kemudian dimasukkan ke lubang hidung bocah itu. Benar juga, selang lima menit perdarahan berhenti. Mimisan atau bahasa kerennya epistaksis merupakan gangguan umum di kalangan anak usia TK-SD. Pasalnya pembuluh darah hidung anak usia ini masih tipis dan peka. Terkena tonjokan sedikit saja atau bermain di bawah terik matahari terlalu lama, pembuluh darah di hidung pecah. Namun jangan salah, mirnisari yang terjadi pada bayi (0 - 2 tahun) perlu lebih diwaspadai karena dikhawatirkan terjadi hal-hal lebih serius.
Bila terjadi perdarahan demikian pada anak hendaknya tidak panik. Anak cukup dibaringkan setengah duduk, bagian hidung yang keluar darah ditekan barang 1 - 2 menit, kemudian tempelkan es batu pada bagian luar hidung. Ahli THT ini tidak menyarankan anak dibaringkan lurus karena dikhawatirkan darah akan masuk ke dalam. Bila aliran darah berhenti selang 3 - 5 menit, mimisan hanya merupakan gangauan biasa. "Namun bila setelah 15 -30 menit darah tidak juga berhenti, hendaknya anak segera dibawa ke rumah sakit. Pemberian daun sirih atau es batu memang sangat menolong karena akan mengecilkan pembuluh darah sehingga perdarahan segera terhenti. Kalau sampai dibawa ke rumah sakit biasanya tindakan pertama adalah dibakar (dikostik) agar perdarahan segera berhenti, lalu hidung dibersihkan. Kalau tidak berhasil, diberikan tampon atau kapas dan salep atau vaselin untuk dipertahankan selama 1 - 2 hari. Di sini tampon berfungsi menekan serta mengistirahatkan perdarahan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar