Mengapa Anak Malas Belajar
Hai Yahya, ambillah Al-kitab (Taurat) itu dengan (mempelajarinya) sungguh-sungguh. Dan Kami berikan kepadanya predikat Hukum selagi ia masih kanak-kanak. Dan rasa belas kasihan yang mendalam dari sisi Kami dan kesucian (dan dosa). dan ia adalah seorang yang bertakwa. Dan seorang yang berbakti kepada kedua orang tuanya, dan bukanlah ia orang yang sombong lagi durhaka (QS. Maryam: 12 – 14).
A
da banyak faktor penyebab anak malas belajar, baik faktor fisik maupun psikologis. Mengenali faktor-faktor ini akan membantu orang tua mencari solusi terbaiknya.
Ibu Huriyah memperhatikan laporan pekanan dari TK tempat anaknya bersekolah. Lagi-lagi, Fahri (5,5 tahun), dilaporkan tidak mau mengikuti kegiatan 'belajar' di kelas. Fahri memilih untuk bermain di halaman atau berada di ruang bermain di sekolah. Di rumah pun Fahri tidak bisa diajak untuk konsentrasi lebih dari sepuluh menit menyelesaikan iatihan menulisnya. Ibu Hani pun bingung untuk segera mengambil keputusan memasukkan Fahri ke sekolah dasar. Ia takut kalau kebiasaan Fahri tidak mengalami perubahan hingga saat masuk SD.Berbagai upaya sudah dilakukan agar anak semangat belajar. Tapi, hasilnya justru sebaliknya. Seringkali penyebabnya muncul dari orang tua. Memahami anak sebagai individu yang sedang menjalani tahapan-tahapan dalam masa pertumbuhannya, diperlukan kesabaran ekstra. Demikian pula ketika mendapati anak yang telah memasuki usia sekolah begitu malas belajar. Mengandalkan guru untuk menyelesaikan masalah? Tentu tak bisa begitu. Apalagi bila kita menyadari bahwa anak sesungguhnya memulai pendidikannya dari rumah. Sehingga, peran orang tua untuk membantu secara langsung kesulitan yang dialami anak merupakan hal yang sangat penting. Mencari penyebabnya adalah langkah awal untuk menerapkan solusi yang tepat.
Robert D. Carpenter MD adalah seorang peneliti yang pemah mengadakan pengamatan terhadap perkembangan belajar murid sekolah dasar di California, Amerika Serikat. Dalam pengamatannya ditemukan adanya penyebab mengapa anak-anak kerap mengalami masalah dalam belajar yang cenderung membuat mereka jadi malas
Luasnya makna belajar menurut Perwitasari Mulyaningsih, Psi, Konsultan Psikologi Sekolah Dasar Islam Terpadu Nurul Fikri Depok, pertama-tama orang tua perlu memahami pengertian belajar yang tepat agar tidak hanya berorientasi pada “belajar di meja belajar.”
Orang tua perlu ingat, bahwa sejak lahir seorang anak sudah rajin belajar dan akan terus belajar. Bayi mula-mula belajar menyusu, mengenal barang, tengkurap, berbalik, berdiri, duduk, jalan, mengoceh, dan seterusnya. Sementara anak akan banyak bertanya kepada orang tua sebagai bagian dari proses belajarnya. "Ibu. mengapa awan itu terus mengikuti aku? Mengapa air laut berwama biru? Kenapa api itu panas?" Semua itu adalah contoh pertanyaan kritis khas anak usia pra-sekolah yang seharusnya direspon positif oleh orang tua. Namun, dengan segala keterbatasan pada diri orang tua, entah karena letih, enggan. Atau bosan. seringkali pertanyaan kritis ini dipatahkan begitu saja dengan jawaban 'seadanya'
Terpenuhinya kebutuhan akan keingintahuan anak akan membentuk motivasi belajar yang tinggi. Sebaliknya, anak yang tidak terpenuhi rasa ingin tahunya, tak memiliki minat untuk tahu lebih lanjut. Akibatnya. anak akan malas belajar.
Pertanyaan, "Mengapa awan selalu mengikuti aku?," misalnya, dapat direspon orang tua dengan mencari jawabannya di buku. Jawablah dengan bijak tanpa perlu sok tahu dan gengsi sehingga terhindar dari salah menjawab. "Sebenarnya bukan awannya yang mengikuti kita, Nak. Tapi, karena kita tinggal di bumi yang bentuknya bulat."
Lalu. anak dapat diajak ikut mencari jawaban lewat buku, sehingga anak juga belajar ke mana ia harus mencari jawaban saat ia membutuhkan. Bahkan, cara ini sudah dapat dilakukan orang tua meskipun sang anak belum bisa membaca. Meski belum bisa baca, tapi diharapkan anak sudah tertarik untuk membolak-balik buku." tutur psikolog yang juga ibu dari empat orang anak ini.
Selasa, 24 November 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar