Nantinya akan dapat diciptakan alat multisensorik yang tidak hanya berkemampuan mentranskripsikan susunan DNA tubuh ke dalam notasi musik seperti yang dilakukan Dr. Ohno, melainkan juga mengubahnya menjadi stimulus kinetik. Ini memungkinkan kita mendengar dan merasakan apa yang sedang terjadi pada bagian dalam tubuh kita dan DNA-nya plus tentu saja gambar visualnya.
Sekarang ini peralatan scanner atau sinar X hanya menyodorkan tampilan visual organ-organ tubuh semisal tiroid, paru-paru, lever, ginjal, dan lain sebagainya. Berdasarkan gambar tersebut dokter memprediksi apakah organ-organ tersebut "terlihat" normal atau tidak.
Nah; kehadiran alat baru nanti dengan kombinasi kemampuan yang lengkap (melihat, mendengar, dan merasa), memungkinkan seorang dokter tidak hanya sekadar melihat apakah ada titik atau lubang hitam pada paru-paru, kotoran di lever, tapi sekaligus juga mampu mendeteksi adanya gangguan lain, misalnya jaringan paru-paru berbunyi tidak semestinya, rasa asam dari kelenjar tiroid, atau merasakan luka pada ginjal. Langkah terobosan ini tentu akan membuat pembedahan atau pendiagnosaan suatu penyakit di dalam tubuh, menjadi lebih mudah dilakukan.
Teknologi dengan peralatan multifungsi ini akan melahirkan revolusi besar dalam teknik dan penanganari penyakit di masa depan. Salah seorang dokter yang sedang menekuni masalah ini adalah Dr. Sir Charles Sherrington, neurolog Inggris yang legendaris. Dalam setiap penelitiannya ia selalu memperlakukan "dunia" pada preparat mikroskop sebagai sebuah kehidupan nyata yang dihuni berjenis makhluk yang bisa merasa, bertindak, bersuara seperti manusia. Dengan kata lain ia melihat keseluruhan tubuh manusia dengan sudut pandang baru. Otak manusia yang rumit penuh jutaan saraf, oleh Sherrington disebut dengan istilah yang amat menarik, yakni "alat tenun yang mempesona."
Kamis, 26 November 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar