Mempersiapkan Anak Menyambut
Bulan Ramadhan
Belajar berpuasa bagi anak cukup berat. Karenanya, orang tua perlu mengimbanginya dengan suasana yang menyenangkan. Persiapan khusus dengan menghias rumah, aneka kegiatan, dan pujian khusus bagi anak perlu dirancang dengan cermat.
Secara fisik menjalankan puasa berat bagi anak. Hal itu terjadi karena ada perubahan irama tubuh karena ada perubahan jam makan dan kegiatan lainnya. Misalnya, di saat anak masih asyik terielap ia akan dibangunkan untuk makan sahur. Sementara, di saat anak biasanya sedang asyik bermain dan beraktivitas, ia diminta untuk menekan keinginannya untuk makan dan minum.
Sebenarnya perubahan tersebut tidak hanya berat bagi anak, namun juga bagi orang dewasa. Hanya saja, orang dewasa seharusnya sudah mampu mengendalikan dirinya dan sudah memahami tujuan berpuasa. Karenanya, dalam proses pembelajaran puasa ini, hendaknya orang tua mampu memahami kebutuhan anak agar dapat beradaptasi. Salah satu cara yang dapat dilakukan orang tua adalah dengan melakukan persiapan khusus secara fisik, ruh dan akal untuk menyambut datangnya bulan Ramadhan.
v Orang tua Pemeran Utama
Kunci dari keberhasilan mendidik anak agar anak gemar beribadah terletak pada orang tua. Hal itu ditegaskan oleh Neno Warisman, pemerhati anak yang aktif di Yayasan Kita dan Buah Hati. Menurutnya, orang tua perlu memiliki komitmen yang sangat kuat dalam mendidik anak. Termasuk, dalam mengajak anak untuk tahu mengapa ia harus berpuasa, mampu dan mau menjalankannya dengan gembira. Untuk mewujudkannya, maka orang tualah yang harus memulainya terlebih dahulu dengan memberikan contoh yang bak. Selain itu, juga merancang rencana dan strategi bagi anak karena anak masih dalam tahapan belajar. Proses tahapan ini penting diingat orang tua agar tidak ada proses pemaksaan terhadap anak yang akan berakibat trauma dan anak tidak suka beribadah.
Neno menyayangkan, kenyataanya banyak orang tua yang sebenarnya tahu harus berbuat sesuatu, tapi tidak mau menjalankannya. Namun, yang menggembirakan ada pula sekelompok orang tua mau memberikan pendidikan yang terbaik bagi anak, tapi tidak tahu harus berbuat apa. Kelompok yang kedua, orang tua yang memiliki kemauan. Mereka dapat banyak menimba ilmu dengan banyak belajar dari berbagai hal. Dari para ahli, pengalaman orang, buku, dan lain-lain.
Rabu, 25 November 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar