Jumat, 27 November 2009

Melawan Kegemukan IV

Operasi By-pass Perut
Ini salah satu metode yang memberi harapan baru, penderita kegemukan. Beberapa orang yang sudah menjalani umumnya berhasil menurunkan berat badan. Kasus Mandy Fraser, perawat berusia 24 tahun, memang langka. Para dokter dan ahli gizi juga sampai geleng-geleng kepala. Nyaris tak bisa dipercaya, ia bisa menurunkan berat badan 60 kg dalam 90 hari.
Tahun 1987, Mandy datang ke dr. Sergio Bethancourt di Alleg-heny General Hospital, Pittsburgh, AS. Kunjungan pertama itu hanya memakan waktu sepuluh menit. Berat Mandy saat itu sekitar 135 kg dengan tinggi badan 1,65 m.
"Bobot ideal Anda 60 - 65 kg. Sedangkan berat Anda sekarang dua kali lipat itu," kata sang dokter". "Saya sarankan Anda dioperasi saja, karena berat tubuh Anda yang berlebihan ini berbahaya."
Dua bulan sesudah itu Mandy muncul lagi di klinik untuk menjalani pemeriksaan darah. Ternyata kadar kolesterol dan asam uratnya tinggi. Dr. Bethancourt memutuskan untuk melakukan operasi keesokan harinya. "Anda harus puasa 18 jam sebelum operasi. Tapi, tak perlu khawatir. Ini operasi rutin," katanya menenangkan.
Pukul 07.15 esoknya, Mandy Fraser masuk ke ruang operasi. Ia dibius total. Operasi dimulai pukul 07.45. Dokter membuat sayatan pada lapisan perut sedalam 2 cm dengan panjang 40 cm. Perut pun terbuka. Mula-mula lambung dipisahkan dari usus dua belas" jari, kemudian bagian bawah lambung diperkecil dan usus dua belas jari dibuang.
Operasi berlangsung selama 4 jam. Lambung Mandy masih ada, hanya organ tersebut tinggal dua pertiganya saja. Daya tampungnya berkurang 80%. Inilah yang disebut operasi bypass perut. Seminggu setelah itu, Mandy boleh pulang, sebagai manusia baru. Ia bukan lagi Mandy yang tak pernah kenyang, sehingga apa saja yang ada di lemari pendingin disikatnya. Bagaimana tidak frustrasi. Pada usia 17 tahun beratnya 100 kg. Ia malu bepergian. "Saya malu sekali dengan penampilan saya. Lebih baik mati daripada makin lama makin gembrot," keluhnya. Namun kini, segalanya berubah. Makannya memang enam kali sehari, tapi dalam porsi kecil. "Baru tiga kali menelan makanan, saya sudah kenyang," katanya.
Setelah operasi, empat minggu lamanya ia hampir tak punya nafsu tnakan. Dalam 30 hari, beratnya turun 24 kg. Sebulan kemudian turun lagi 20 kg dan bulan berikutnya 16 kg. Begitu bobotnya sampai batas normal, beratnya jadi stabil. Mandy kini bisa memakai baju modis dan cukup cantik. Bahkan tiga bulan kemudian ia menikah dan kini mempunyai anak perempuan mungil bernama Kelsey. "Saya merasa sebagai wanita normal yang tidak mempunyai masalah. Benar-benar fantastis!"
Mandy ternyata bukan satu-satunya. Dr. Bethancourt sudah melakukan 20 kali operasi macam itu. Rekannya, Prof. Bernhard Husemann dari R.S. Dominicus di Dusseldorf bahkan sudah 30 kali. Semuanya berhasil.
Husemann rupanya sudah melakukan operasi dengan cara yang lebih halus lagi. la tidak memotong saluran pencernaan, tetapi memasang jaring buatan di pencernaan, yang membentuk "kantung" lambung mini. Kantung inilah yang menggantikan fungsi lambung. Keuntungannya, usus dua belas jari pasien tidak diamputasi. Selain itu, pasien tidak harus selalu menelan vitamin dan mineral. Karena, usus dua belas jari pasien Husemann masih bisa mengolah vitamin yang ada dalam makanan. Lain halnya dengan kasus Mandy yang seumur hidupnya menelan vitamin bila tiba saat makan. Cuma, Prof. Husemann mempunyai persyaratan: pasiennya haruslah orang yang beratnya 80% lebih dan berat normal! jadi, benar-benar penderita obesitas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar