Jumat, 27 November 2009

Melawan Kegemukan V

Berat Tubuh Ideal
Dalam pergaulan antar manusia, selain dibutuhkan komunikasi lisan juga diperlukan ekspresi diri melalui gerakan beberapa bagian tubuh atau otot-otot tertentu. Salah satu bahasa tubuh (body language) yang banyak digunakan sebagai ekspresi diri, baik secara sadar maupun tak disengaja, adalah penampilan.
Sehari-hari, penampilan yang baik hampir selalu dikaitkan dengan sikap badan (postur) yang baik atau bentuk tubuh ideal. Dari segi estetika, sikap tubuh yang baik akan menambah rasa percaya diri dan penampilan menjadi menarik. Sebaliknya sikap badan kurang baik, seperti bungkuk, bahu kiri dan kanan tidak simetris, atau kelainan lain dapat menyebabkan tinggi badan berkurang, bahu membungkuk, kapasitas vital menurun, gerak kurang leluasa, perut kendur, serta penampilan berkurang.
Tubuh ideal sering diindikasikan dengan berat badan yang ideal, yakni proporsi tubuh harmonis, imbang antara tinggi badan dan berat badan. Penampilan fisik yang baik akan cepat mendapatkan respon dan dikagumi. Sementara yang kurang baik, misalnya terlalu gemuk (obesitas) cenderung tidak ideal. Tak jarang keadaan ini juga membuat penampilan diri berkurang dan bahasa tubuh sering kali tidak benar. Bahasa tubuh hanya akan diterjemahkan secara benar oleh tubuh jika kondisi tubuh berada pada proporsi yang ideal. Secara psikis, tubuh sehat dan ideal akan lebih memberi kepercayaan diri dalam setiap gerakan dan organ-organ tubuh pun menjadi lebih fleksibel mematuhi komando sensor motorik.
Selain dengan obat, operasi, maupun pengaturan gizi makanan, kelebihan lemak tubuh bisa dihilangkan dengan cara berolahraga atau senam (aerobik, fitness, diskorobik, dan sebagainya), yang disertai diet rendah kalori. Olahraga yang bisa menguras kelebihan cadangan energi dalam tubuh antara lain, jalan cepat, jalan diselingi lari (jogging), berenang, bersepeda, loncat tali dengan cepat dan tanpa henti, dan sebagainya. Semua bertujuan untuk menghilangkan lemak tubuh sekaligus membentuk tubuh ideal. Selain menguras lemak, olahraga juga menjaga keregangan kulit dan otot agar tetap kencang dan tidak menggelambir. Tubuh tetap serasi dan sehat dan kelenturan tubuh dan pergerakan sendi terjaga.
Menu makanan pun mesti diatur. Jumlah kalori dibatasi, tetapi kandungan lemak, karbohidrat, protein, dan gizi lainnya tetap dalam jumlah seimbang sesuai dengan kebutuhan. Dengan mengkonsumsi makanan berkalori rendah, berarti ada pengurangan kalori yang masuk ke dalam tubuh. Dengan demikian tak ada kalori berlebih untuk ditimbun menjadi lemak tubuh.
Tubuh ideal dan memenuhi estetika bisa diperoleh dengan suatu program terpadu menycmgkut pengaturan diit dengan berpedoman pada gizi yang seirnbang, latihan fisik yang lerarah, cara-cara penampilan diri yang wajar dan serasi, dan kemauan diri (motivasi) yang kuat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar