Kamis, 26 November 2009

Kebutuhan tubuh pada Natrium

v Keperluan natrium
Dengan kata lain, natrium di­konsumsi orang kota bisa sam­pai sekitar 5.000 mg atau seki­tar 12 g garam dapur setiap harinya. Sedangkan keperluan normal mungkin cuma sepersepuluhnya. The American Heart Association (AHA) merekomen­dasikan agar konsumsi garam sehari tidak lebih dari 3 g. Pada orang normal, kelebih­an natrium dalam darah me­mang dapat dibuang lewat gin­jal. Namun, pada orang yang peka terhadap natrium, khususnya pasien hipertensi, kemampuan tersebut tidak dimiliki. Menurut seorang dokter ahli, Joel C. Heimann, PhD dari Universitas Sao Paolo, Brasil, sekitar 20 % masyarakat dan sekitar 50% di antara pasien hipertensi peka terhadap garam yang berlebihan. Mereka yang peka garam di samping harus mengurangi konsumsi natrium, bukan saja dari makanan yang lazimnya menjadi sumber na­trium, juga harus mengetahui sumber-sumber natrium tersem­bunyi. Misalnya, makanan yang berasal dari hewan, seperti da­ging, jeroan, susu serta makan­an laut. Di samping garam dapur dari bumbu masak, bahan-bahan aditif, seperti bahan pengembang roti, baking powder serta soda kue, sodium benzoat (pengawet), sodium sulfit (sen­dawa) dan sodium askorbat ju­ga mengandung natrium.
Ada pula beberapa obat yang perlu diperhatikan oleh mereka yang berdiet rendah garam: yaitu sodium yodida (obat batuk), sodium salisilat (analgetik-antipiretik), sodium bikarbonat (antasid); sodium sulfadiazin (antiinfeksi) dan so­dium fenobarbita/luminal (obat tidur/sedatif).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar