v Cemas Atau Sakit
Dalam terminologi kedok-teran atau psikologi, gangguan yang dihadapi Alfida bisa digolongkan sebagai insomnia. Tapi penyebabnya sebenarnya sangat beragam. Bisa karena soal sepele, bisa soal besar. Karena itu bila orang terserang insomnia (in = tidak; sommus = tidur), hendaknya diteliti penyebabnya untuk ditangani sesuai penyebabnya.
Menurut dr. W.M. Roan, psikiater dari RS Ongkomulyo, Jakarta, tubuh yang terasa kurang sehat akibat menderita sakit sistemik (sakit tubuh menyeluruh) atau nyeri liebat lokal, membuat penderita akan gelisah tidurnya. Gangguan jiwa, ringan sampai berat pun, acapkali melahirkan insomnia. Itu jenis insomnia sekunder. Kalau penyebabnya faktor psikologis atau depresi dinamai insomnia simpleks.Untuk mengetahui dengan pasti penyebab insomnia, harus diteliti secara saksama: apakah penderita mengalami insomnia selama beberapa jam, ataukah seluruh malam tidak bisa tidur? Apakah di siang hari ia tidur? Gangguan insomia dapat dilacak dari cara hidup seseorang secara rutin sampai kehidupan malamnya.
Seseorang yang mengeluh sulit tidur pada fase awal tidur malam hari, tambah Roan, dapat dikaitkan dengan gangguan cemas hebat. Bila insomnianya terjadi tengah malam, artinya waktu masuk tidurnya (pukul 21.00 - 22:00) mudah, tapi tengah malam (pukul 24.00 - 02.00) terbangun dan tidak bisa tidur lagi, menurut Roan, gangguan insomnia itu dapat dikaitkan dengan gangguan jiwa atau saraf yang lumayan berat. Bila terbangun di pagi buta (pukul 03.00 - 04.00), kemudian sulit tidur kembali, biasanya itu berkaitan dengan gangguan depresi berat.
Kamis, 26 November 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar