Selasa, 24 November 2009

Ketagihan Anak yang Merokok

Cara Berpikir dan Ketagihan Anak yang Merokok
Kebiasaan merokok, dari sudut psikologi, juga didasarkan pada cara berpikir. Nyatanya cara berpikir orang dewasa dan remaja sangat berbeda dalam menyikapi rokok. Contohnya seperti berikut ini.
Cara berpikir remaja: "Beberapa teman saya merokok. Lebih baik saya juga mulai coba merokok atau mereka pikir saya tidak keren." (Reaktif)
Cara berpikir orang dewasa: "Beberapa teman saya sudah mulai merokok. Apakah saya juga mau mulai merokok?" (Berpikir)
Jadi remaja amat mendasarkan pemikiran pada reaksi, sementara orang dewasa bertanya dan mempertimbangkan pilihan. Maka dari sini bisa diambil pelajaran bahwa mengajak remaja untuk bisa berpikir seperti orang dewasa adalah dengan terus melatih mereka berpikir dan mempertimbangkan pilihan. Tapi celakanya, orang dewasa yang merokok ternyata tidak menggunakan cara berpikir orang dewasa. Mereka menggunakan cara berpikir reaktif dengan melupakan akibat yang terjadi karena rokok. Alasannya sederhana, "Setiap perokok dewasa mulai merokok dari remaja karena hasil cara berpikir remaja."
Alur berpikir semacam ini memang tampak gila, sehingga Rasulullah pun mensinyalir logika semacam ini memalui hadits:
Muda merupakan sebuah cabang dari gila, sedangkan wanita merupakan jaring syetan.
(HR. Al-Kharaithi dari Zaid bin Khalid al-Juhaniy – hasan, Al-Jamius Shaghir, hal. 181).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar