Jamur Dipa Rumpun Ragi
Juga Jamur Dipa pernah ikut menghebohkan masyarakat, karena kemampuannya membuat alkohol dari cairan teh manis. Heboh pertama terjadi sekitar tahun 1935-an dulu, ketika koran kuning jaman Belanda mewartakan ada sejenis jamur Indonesia yang mula-mula hanya kecil, tapi kalau dipiara dalam stoffles gelas dengan teh manis sebagai makanannya, dapat tumbuh menjadi besar dan mengubah teh manisnya menjadi ceder teh (tea ceder) yang berkhasiat sebagai obat kuat serba guna.
Tapi kemudian ada yang memperingatkan (dalam koran kuning juga), bahwa orang yang terlalu banyak minum air jamur dipa akan ketumbuhan jamur itu sampai membesar perutnya, melebihi bierbuik-bierbuik yang biasa kita jumpai sebagai perut buncit pada para penggemar bier. Lama-lama akan menjadi lebat sampai seperti. hutan dalam perut. Dan mungkin dapat terus menjalar sampai ke kerongkongan dan tenggorokan, sehingga orang yang bersangkutan mati konyol, karena tercekik lehernya. Ini berita non sense, memang!
Tapi demikianlah sensasi yang beredar di kalangan yellow papers waktu itu. Bukan main gemparnya masyarakat. Semua orang menjadi berbalik seratus delapan puluh derajat, benci terhadap jamur dipa! Anehnya, jamur dipa yang dibuang ke pojok pekarangan tetap saja tumbuh terus seperti sedia kala.
Heboh mutakhir kita dengar dari para anggauta ABRI yang baru pulang dari Irian Jaya, membawa segumpal jamur ke asramanya di Jawa gundul (Asrama pulau Jawa memang sudah tidak ada lagi tetumbuhan hijaunya seperti asrama luar Jawa).
Jamurnya diwartakan diambil dari suatu lembah rahasia di hutan belantara Irian Barat, yang sampai sekarang belum pernah diinjak orang luar, kecuali dukun. Karena itulah, jamurnya juga misterius seperti dukun-dukun. Ia dapat menghasilkan air yang bila diminum mampu menghilangkan rasa pegel linu. Sangat mujaib (mujarab dan ajaib), kalau dihidangkan sesudah latihan militer-militeran. Maka, banyak penghuni asrama tentara yang kemudian rame-rame ikut piara jamur militer. Dan demam jamur telah melanda Angkatan Perang Republik Indonesia kita.
Bagaimana rupanya jamurnya? Ternyata Saccharomyces juga. Tapi masih diketemukan jenis Saccharomyces dan sejenis bakteri cuka (Acetobacter) pula, yang ikut mengerjakan air teh bergula tadi menjadi ceder teh. Hasilnya memang campuran segala macam rasa sedap dan asam manis.
Jumat, 27 November 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar