Awal serangan
Saya mendapat guncangan pertama pada umur 28 tahun. Serangan itu menimbulkan rasa takut yang sangat besar. Hal itu membuat saya tidak dapat menginterpretasikan keadaan dengan benar. Kehilangan kesadaran membuat saya dirawat untuk pertama kalinya. Di dalam literatur, ketakutan itu timbul disebabkan oleh inflasi ego. Keadaan yang meruntuhkan pertahanan pemikiran seseorang. Sekali seseorang pernah dirawat di rumah sakit jiwa, ia akan kehilangan banyak hal penting dalam masa depannya. Pengalaman dirawat adalah pengalaman yang mencoreng muka, kehilangan kesempatan, dan kepercayaan dari orang lain, serta dapat mempengaruhi karier. Problem yang dihadapi dalam proses penyembuhan sungguh berat. Diperlukan semangat ekstra untuk menghadapinya. Merasa tidak berguna dan sedikit tersingkir dari lingkungan sering mengganggu pikiran, apalagi jika dirasakan dalam usia produktif.
Winston Churchill pernah mengatakan bahwa empires of the futures are empire of the mind. Jika merujuk kepada pernyataan itu sebetulnya saya telah kehilangan masa depan. Kesempatan berkembang setelah keluar dari rumah sakit betul-betul berkurang. Pada usia 30-an, ketika teman-teman sebaya sedang aktif membina karier, saya harus menghadapi masalah bagaimana mendapat kesempatan. Berbagai rintangan saya temui dalam pekerjaan sehari-hari sampai yang menyangkut masa depan. Usaha untuk menembus itu haruslah sangat keras. Hambatan yang ada sepertinya sulit ditembus. Buktinya adalah kenyataan pahit ketika sebuah lembaga perwakilan asing menolak memberikan beasiswa kepada saya untuk rnelanjutkan pendidikan pada sebuah fakultas di luar negeri. Padahal jelas-jelas saya berhasil lulus tes yang diadakan dan menyisihkan puluhan kandidat lainnya. Penyebabnya yang pasti adalah karena saya pernah sakit jiwa. Mereka tidak mau mengambil risiko. Bisakah saya memberikan garansi bahwa risiko yang dimaksud tidak akan ada? Sesuatu yang sangat sulit untuk dibuktikan. Tidak ada dokter yang bersedia memberikan dukungan, dan dalam buku-buku psikologi diungkapkan bahwa hanya jika selama 17-30 tahun seseorang yang pernah sakit jiwa tidak kambuh dapat dikatagorikan mencapai kesembuhan permanen.
Ada satu hal yang menarik yang diceritakan Alvin Toffler dalam bukunya Powershift. Aktor Sean Connery, dalam sebuah film yang menceritakan tentang Kuba di masa pemerintahan diktator Batista, bermain sebagai tentara bayaran dari Inggris. Di dalam salah satu adegannya digambarkan seorang perwira militer yang bertanya kepadanya, "Mayor, beritahukanlah apa senjata favorit Anda dan saya akan menyediakannya." Connery menjawab, "Otak!" Atas jawaban itu, saya yang pernah kehilangan "senjata favorit" itu berharap kehilangan itu tidaklah selamanya.
Kamis, 26 November 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar