Faktor risiko utama yang umum menimpa anak
balita usia 3 bulan - 5 tahun ini adalah demam tinggi, yaitu sulnu badan di atas 38oC. Panasnya bisa diakibatkan beragam penyebab, misainya radang telinga, radang tenggorokan, campak, dan lain-lain. Penyebab yang paling mengkhawatirkan adalah kalau demam tinggi tersebut merupakan gejala peradangan otak, seperti meningitis atau ensefalitis.
Pada anak balita, aliran darah ke otak mencapai 65% dari aliran seluruh tubuh, sementara pada orang dewasa hanya 15% saia. Karenanya, kenaikan sulnu tubuh pada anak akan lebiln mudah menimbulkan gangguan pada metabolisme otak. AkibaInya akan mengganggu keseimbangan sel otak dan menimbulkan terjadinya pelepasan rnuatan listrik yang menyebar ke seluruh jaringan otak. Terjadilah kekakuan otot yang menyebabkan keiang tadi. 1baratnya, keiang itu terjadi karena ada bangkitan listrik di daiam otak dan akan menimbulkan kerusakan otak," jelas dr.Piprim.
Jangan panik
Demam atau panas memang gejala yang dapat berdiri sendiri atau bagian dari kumpulan gejala suatu penyakit. Dernam itu suatu tanda yang penting untulk diperhatikan, karena pada awainya sering tidak atau belum dapat diketahui penyebabnya, dan berbahaya atau tidaknya.
Tindakan apa yang paling tepat saat menghadapi anak yang panas dan memiliki riwayat stuip? Pertama, Tindakan paling baik ialah menyeka seluruh tubuh penderita dengan kain basah terusmenerus selama 10 menit. Dengan menguapnya air dari kulit, tubuh akan ikut didinginkan sehingga biasanya dalam jangka waktu itu suhu tubuh sudah turun.
Tidak baik memakai alkohol untuk tujuan ini karena aikohol aka n diserap mela lui kulit. Melakukan kornpres hanya di kepala juga tidak efektif karena kontak permukaan terialu kecil. Mengoleskan afkohol sebenamya juga bisa menurunkan dernam. Namun, kurang dianjurkan karena dikhawatirkan akan berbahaya karena mengenai mata. Begitu pula bawang merah. Sebagian anak juga tidak tahan pada baunya. Kompreskan saja air hangat suam-suam kuku dengan harapan saat air hangat menguap, panas dari tubuh si anak ikut terangkat. Tetapi penderita harus diberi minurn banyak untuk ikut mendinginkan tubuhnya.
Kedua, istirahatkanlah anak dan lepaskanlah pakaian yang terIalu mengikat. Lebiln baik pakaikan pakaian longgar dengan bahan yang menyerap keringat, seperti bahan kaus atau katun. Namun, jangan menyelimutinya dengan selimut tebal. Karena dengan selimut tebal justru udara tubuh
Yang panas malah tidak bisa menguap sehingga suhu akan tambah naik. Dengan begitu, anak-anak malah bisa keiang.
Saat dernam, ukurlah suhu ketiak di termometer empat kali sehari setiap 4 - 5 jam, kemudian diperlihatkan pada dokter. Sehingga dapat diketahui jenis penyakitriya dari naik-turunnya suhu badan. Misainya, suhu pada penyakit tifus pada 3 - 4 hari pertama hanya naik malam hari. Sedangkan pada pagi hari panasnya hilang.
Sementara, bila demam Vang pada hari pertama sudah mendadak tinggi, biasanya disebabkan oleh penyakit akibat virus, seperti influenza atau dernam berdarah. Tentu ada banyak penyakit infeksi lain yang pola suhunya mirip tifus atau infeksi virus, namun di Indonesia dapat dikatakan 90% demarn Vang mendadak tinggi disebabkan oleh virus. Karena itu dernam yang sudah diderita lebih dari 2 - 3 hari perlu dikonsultasikan ke dokter karena perlu dicari tahu penyebabnya.
Bila pelbagai upaya awal untuk menurunkan dernam tidak berhasil, penderita dapat diberi obat penurun panas yang juga mempunVai sifat mengurangi rasa sakit, pegal, dan sakit kepala. Untuk mencegah agar jaian napas tidak tertutup dapat dilakukan dengan cara menempatkan anak pada posisi miring dan tidak peflu memasukkan apa pun ke dalam mulut.
Kapan perfu rawat inap?
Perlu atau tidaknya rawat inap di rumah sakit tergantung dari keadaan klinisnya. Bila terjadi serangan kejang dernam Vang kompleks, sebaiknya segera diobservasi di ruang gawat darurat untuk dievaluasi. Sementara untuk kejang dernam sederhana, pada umumnya tidak perlu menjalani rawat inap.
'Bila orangtua memiiiki anak yang pernah kejang demam, jagalah jangan sampai kejang berulang." tutur dr.Piprim.
Dokter pada umumnya juga akan memberikan resep obat pencegah kejang pada anak dengan bawaan kejang demam. Sehingga begitu si anak mengalami dernam, obat bisa segera diberikan. Obat seperti diazepam dan phenobarbital dapat digunakan untuk mencegah serangan ulang. Meskipun bukan jaminan penuh. Sementara itu, anak terus dimonitor suhu badannya, karena dalarn 16 jam pertama karena kemungkinan serangan ulang masiln besar.
Orangtua memang wajib waspada terhadap kemungkinan serangan kejang dernam. Namun, hadapilah dengan tenang, jangan panik agar penangannya tepat!
Sabtu, 28 November 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar