Senin, 30 November 2009

Dongeng, Buku Cerita, dan Motivasi Berprestasi 1

Dongeng, Buku Cerita, dan Motivasi Berprestasi

Beberapa bulan lalu saya terlibat obrolan dengan seorang tokoh perbukuan. Kami bicara tentang kualitas buku bacaan anak. Pembicaraan kami kemudian menyinggung tentang masih banyaknya orang yang menganggap buku cerita anak dan kegiatan mendongeng sebagai sesuatu yang "sepele"
Sebenamya, adalah salah jika orang menilai bahwa dongeng hanya sekadar aktivitas pengantar tidur yang menyenangkan anak. Adalah salah jika orang menyebutkan bahwa buku cerita anak semata-mata media hiburan bagi anak. Tak terkira besamya manfaat dongeng dan buku cerita bagi anak. Dari dongeng dan buku cerita anak yang tampaknya "sederhana" terkandung nilai-nilai luarbiasa yang tidak saja berguna untuk anak secara pribadi tetapi juga membawa kemaslahatan bagi suatu bangsa.
Dongeng bermanfaat untuk anak karena menimbuikan fantasi. Fantasi merupakan fungsi yang memungkinkan manusia untuk berorientasi dalam alam imajiner, melampaui dunia riil.
Anak-anak mempunyai dunia tersendiri yang lain dari dunia dan alam kehidupan orang dewasa. Salah satu kelainan itu ditandai oleh betapa dominannya fantasi dalam alam kehidupan anak-anak. Fantasi merupakan unsur yang memungkinkan dan mendukung kreativitas.
Saat mendengar dongeng, pada diri seseorang akan timbul fantasi yang disadari secara aktif, yang terpimpin. Fantasi terpimpin adalah fantasi yang mengikuti gambaran angan-angan (buah fantasi) orang lain, yakni dari si pendongeng atau si pengarang cerita. Fantasi memiliki manfaat sangat besar bagi kehidupan manusia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar