Sabtu, 28 November 2009

Bila Anak Susah Tidur 6

Hindarkan stres baru
Bila bantuan psikolog dilibatkan, sebelurn memberikan konseling atau terapi, psikolog akan mengorek informasi sebanyak mungkin dari orang tua dan anak yang bermasalah (terutama bila si anak sudah bisa mengemukakan pendapat) berkaitan dengan masalah yang dihadapi si anak. Tujuannya, untuk mengetahui sumber permasalahannya. Anak juga menjalani beberapa tes psikologi, di antaranya untuk mengetahui kepribadian anak. Selain itu psikolog juga melakukan serangkaian observasi, baik terhadap orang tua maupun anak. Dari semua data itu barulah dilakukan konseling. Kalau menurut data, anak memang memerlukan terapi, maka itu akan diberikan. Biasanya terapi diberikan untuk masalah yang cukup berat. Itu pun kalau orang tuanya setuju, karena terapi itu harus kontinu, rutin seminggu sekali. Kalau ringan biasanya cukup dengan konseling.
Jenis terapi yang diterapkan biasanya terapi bermain. Anak ditempatkan di ruang bermain tertutup lengkap dengan alat hermain se.perti berbagai game, alat permainan konstruktif sejenis ludo, puppet (boneka tangan), malam (lilin) berwarna, dan alat bermain peran, seperti pakaian batman, pakaian putri raja, dan sebagainya.
Di tempat itu anak dibiarkan bermain dengan ditemani seorang pendamping yang akan melakukan pengamatan. Lewat permainan, akan terefleksi perasaannya, kemarahannya atau kegembiraannya, yang dia endapkan dan menjadi sumber masalah.
Lama terapi tergantung pada berat-ringannya masalah. Setelah kebiasaan tadi hilang, kemungkinan kambuh lagi memang ada. Namun, lebih hanyak yang hilang sepenuhnya daripada yang muncul kembali. Kambuhnya keblasaan buruk biasanya ada kaitannya dengan peristiwa tertentu yang membuat anak menderita stres baru. Stres mi membuatnya lari ke kebiasaan buruk yang telah dia tinggalkan. Patut pula diketahui, mudah-tidaknya anak menderita stres tergantung
dibandingkan dengan anak-anak lain.
Dengan tingkat stres yang sama, akibat yang bakal ditimbulkan pada seorang anak bisa berbeda. Umpamanya, ejekan sepele hagi seorang anak bisa jadi hal yang besar bagi anak yang lain. Itu bisa menimbulkan stres berat dan akan memunculkan kebiasaan buruk yang pernah dia tinggalkan.
Untuk mencegah kambuhnya kebiasaan itu bisa ditempuh dengan meminimalkan stres pada anak. Kita tidak bisa meniadakan stres, karena namanya hidup pasti ada stres. Selain itu anak mesti dibina kepribadiaannya supaya daya tahannya terhadap stres meningkat. Namun, hal ini diakui akan meniadi semacam pisau bermata dua. Kalau kita meminimalkan stres berarti dia akan menjadi kurang tahan. Padahal dia nantinya akan masuk ke dalam masyarakat yang sifatnya penuh dengan stres. Sebaliknya, kalau kita membiasakan anak dengan stres ketika masih kecil, dia akan bermasalah terus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar