Hukuman dan hadiah
Cara menghilangkan kebiasaan buruk lainnya, dengan memberikan penghargaan bila si anak tidak melakukannya. Penghargaan itu bisa berupa pujian atau hadiah. Sebaliknya bila melakukannya, ia diberi sanksi. Sanksi itu bukan herupa hukuman fisik, melainkan dengan mengatakan tidak suka bila perilaku itu dilakukan. Bila masih berlanjut, hukuman ditingkatkan dengan menarik perhatiannya pada sesuatu yang dia sukai. Misalnya, tidak memperkenankan anak menonton film kartun kesukaannya bila kebiasaan buruknya tetap dilakukan.
Namun orang tua harus memberi warning dulu. Bukan begitu anak berbuat buruk, ia langsung dilarang nonton. Selain itu, hukuman juga harus setimpal, tidak boleh terlalu berat atau ringan, dan harus pada sesuatu yang betul-betul disukainya. Yang dimaksud setimpal misalnya, kalau masa tayang film kesukaan anak satu jam, anak hanya boleh menonton selama setengah jam.
Dengan bahasa sedikit berbeda, Thomas Gordon, psikolog Amerika Serikat, dalam bukunya menyatakan, untuk menghilangkan perilaku yang tak dapat diterima bisa dilakukan dengan mengubah lingkungannya. Entah dengan memperkaya lingkungan, mempermiskin lingkungan, menyederhanakan, dan mengganti suatu kegiatan dengan kegiatan lain yang menyenangkan.
Memperkaya lingkungan maksudnya melengkapi lingkungan dengan alat bermain, bahan bacaan, permainan, tanah liat, boneka, dan sebagainya. Dengan begitu anak bisa melakukan kegiatan menarik. Mereka bisa melukis, membuat aneka bentuk menggunakan tanah liat, bersandiwara dengan boneka-bonekanya, dan sebagainya. Semua itu bisa mengurangi tingkah laku agresif, gelisah, atau mengganggu.
Namun, ada kalanya anak memerlukan lingkungan yang kurang merangsang seperti ketika anak hendak tidur. Derigan lingkungan yang miskin anak menjadi cepat tidur. Celakanya, orang tua kadang-kadang terlalu merangsang anak sebelum tidur atau memberi makanan dengan harapan si anak bisa tenang atau terkendali. Padahal, pada waktu-waktu itu. lingkungan anak seharusnya dipermiskin agar tekanan dan kesulitan yang terjadi pada waktu-waktu itu dapat dihindarkan.
Kebiasaan tertentu bisa pula diatasi dengan menyederhanakan lingkungan. Beberapa kebiasaan seperti melempar barang-barang ke lantai, merengek, lari, atau menangis, sering kali terjadi karena lingkungan yang terlalu sulit atau majemuk bagi mereka. Penyederhanaan lingkungan, akan mempermudah anak mengerjakan sesuatu dan menghindarkannya dari rasa kecewa akibat tak mampu mengendalikan lingkungannya.
Contoh penyederhanaan lingkungan itu di antaranya membuatkan pijakan kaki yang memudahkan anak mengambil pakaian di lemari atau membuatkan gantungan baju yang terjangkau olehnya.
Sabtu, 28 November 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar