Salah Nutrisi, Otak Bisa Rusak
Asupan nutrisi yang salah bisa membuat otak rusak permanen. Maka berhati-hatilah.
Tumbuh kembang otak terjadi saat bayi belum lahir dan sesudahnya. Panjang periode peka tersebut bisa lama, dan bisa juga sangat pendek. Menurut penelitian, periode peka pada perkembangan anak, berhubungan erat dengan periode di mana jaringan otak yang mengendalikan fungsi-fungsi tubuh itu sedang tumbuh dan berkembang.
Munculnya periode peka ini bisa berlainan pada tiap-tiap anak, bergantung pada faktor keturunan, stimulasi, dan gizi yang pernah diterima oleh anak. Dalam edisi kali ini akan dijelaskan asupan nutrisi/gizi yang kurang tepat akan dapat menimbulkan kerusakan otak secara permanen bagi anak balita.
v Antara Emas dan Kritis
Pertumbuhan otak yang cepat adalah mulai janin berusia 3-4 bulan dalam kandungan hingga usia tiga tahun. Pada masa itu yang disebut dengan masa ke-emasan, memiliki masa pertumbuhan sel-sel otaknya mencapai 80%. Sisanya yang 20% baru setelah usia 3 tahun. Oleh karena itu, ibu-ibu yang melahirkan sangat dianjurkan menyusui anaknya.
Kelompok ibu hamil dan balita merupakan kelompok yang memiliki masa emas sekaligus masa kritis. Dikatakan sebagai masa emas apabila sejak janin dalam kandungan hingga si kecil usia tiga tahun mendapatkan asupan nutrisi ynng cukup dan tepat, maka akan mebuat positif pertumbuhan otaknya, juga akan cemerlang. Akan tetapi apabila asupan nutrisi itu kurang dan keliru, maka pertumbuhan otaknya akan mengalami keterlambatan bahkan mengalami kerusakan.
Ibu yang sedang hamil sangat memerlukan mineral, protein, dan juga asam folat. Balita juga memiliki masa tumbuh yang be-sar, termasuk tumbuh kembang otaknya juga sangat membutuhkan asupan tersebut. Kekurangan unsur-unsur gizi tersebut itulah yang disebut dengan anemia. Apabila pada masa kehamilan seorang ibu dan balita kekurangan mineral, protein, asam folat, (anemia) seorang anak akan memiliki resiko mendapatkan kerusakan otak permanent. Jika terjadi kerusakan otak permanen, akan berakibat buruk pada proses perkembangan otaknya.
Anemia sebenarnya dapat diderita oleh sekelompok umur, mulai bayi, balita, anak usia sekolah, remaja dan lanjut usia. Akan tetapi anemia yang paling memprihatinkan adalah anemia yang terjadi pada ibu hamil dan balita.
Sabtu, 28 November 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar