Rabu, 25 November 2009

Bertanam Asparagus

Berkunjung ke Kebun Asparagus PT Swakarya Tani Karolestari

PT Swakarya Tani di Kabanjahe ­Sumatera Utara. Setiap minggunya perusahaan ini mampu mengekspor 2-3 kontainer asparagus kaleng secara rutin ke Jerman, Jepang, dan Malaysia. Berikut ini hasil perjalanannya:

Banyak sekali tanah di Kabupaten Tanah Karo yang cocok untuk dita­nami asparagus secara intensif. Terbukti usaha ini telah menuai pemanenan yang menghasilkan rebung dengan kualitas prima.
Pembibitan akan lebih baik dilakukan sendiri dan menekan ongkos produksi asparagus. Selain itu iklimnya juga sangat mendu­kung, dan prospeknya sangat baik terutama untuk ekspor. Penanaman asparagus pertama dimulai tahun 1990 di Brastagi dan Kabanjahe seluas 200 hektar. Dalam waktu ha­nya satu tahun areal penanam­an telah berkembang menjadi 500 hektar, Menurut Haryan­to, rencananya sampai akhir tahun 1993 luas areal pena­naman akan bertambah lagi menjadi 1.000 hektar. Tidak hanya di Brastagi atau Kaban­jahe saja, melainkan meliputi seluruh wilayah Kabupaten Karo.

v Membibitkan sendiri
Penambahan areal penanaman yang cukup besar dalam waktu singkat tentu saja membutuhkan bibit siap ta­nam dalam jumlah besar. Un­tuk menghemat biaya PT STK mulai melakukan pembibitan sendiri. Pusat pembibitannya terletak di desa Pancur Batu, kurang lebih 15-20 menit perjalanan dari Medan ke arah Brastagi. Ada dua tempat pembibitan di desa tersebut, masing-masing memakai sis­tem yang berbeda.
Di tempat pembibitan yang pertama dipakai sistem bedengan. Sementara di tempat pembibitan yang kedua sistem yang digunakan adalah polybag. Pada tempat pembi­bitan pertama tanaman aspa­ragus tampak teratur dan terawat dengan baik. Sebab perawatan yang dilakukan mi­rip perawatan untuk tanaman asparagus dewasa: Hingga ta­namannya pun tampak tumbuh dengan sehat, meskipun masih berukuran kecil-kecil. Bibit di bedengan ini hampir seluruhnya varietas Brock's Improved. Menurut Haryanto, pembibitan ini dipersiapkan
untuk pengembangan areal penanaman seluas 150 hektar. Pada saat itu banyak pekerja yang sedang mencabuti gulma dan rumput-rumputan dari bedeng pembibitan. Hal ini rutin dilakukan agar pertum­buhan bibit asparagus tidak terganggu.
Di tempat pembibitan ke­dua tanaman rata-rata sudah berumur 4 bulan atau telah siap pindah. Hingga tampak besar-besar dan tumbuh rim­bun tak teratur bersaing tinggi dengan semak di sekitarnya Rata-rata akar tanaman ini su­dah menembus polybag, ka­rena pertumbuhannya cepat tetapi media tumbuhnya ter­batas. Pembibitan dibuat dalam blok-blok menurut varietas asparagusnya, dan di­tandai dengan patok yang warnanya berbeda-beda.
PT STK membibitkan asparagus sendiri karena bz­nyaknya bibit dari luar yang kurang cocok atau terkeha hama bila ditanam di sini. Hasil asparagus bibit lokal justru lebih bagus karena tanaman sudah beradapta­si dengan lingkungan semenjak masih kecambah.

v Produksi masih rendah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar