Sabtu, 28 November 2009

Bermain bagi Anak 2

Melibatkan orangtua
Sebagian kerja NEC memang memfokuskan pada upaya pendidikan anak. Namun, tentu saja tak bisa membicarakan anak, apalagi soal pendidikannya, tanpa melibatkan peran orangtuanya. Karena itu lingkup kerja NEC juga menggarap bidang parenting atau pengasuhan orangtua terhadap anak-anaknya.
Menurut Neno, faktanya, sampai saat ini belum terlalu banyak orangtua yang punya pengetahuan tentang anak, apalagi mendidik anak. "Orangtua dari level terdidik saja masih belum menyadari benar bahwa seorang anak itu jadi seperti apa dia, itu tergantung dari bagaimana ayah dan ibunya memperlihatkan wajah mereka sehari-hari. Bagaimana mereka ngomong, apakah ngomongnya itu kasar atau santun. Itulah yang membuat batu bata kedewasaan seorang anak. Kecerdasan seorang anak itu betul-betul tergantung dari orangtuanya," kata Neno serius.
Bahkan belum banyak pula orangtua yang tahu profil anak-anak seperti apa yang mereka harapkan. Kebanyakan orangtua hanya ingin anaknya berhasil di sekolahnya, kerja, setelah itu menikah. "Ada yang bilang mau anaknya bisa kuliah S1, S2, S3. Saya bilang, cita-cita seperti itu terlalu pendek," kata Neno. Soal prilaku, kepribadian yang unggul, keshalehan pribadi, dan sebagainya seharusnya jadi pemikiran orangtua pula. Hal inilah yang mungkin terlewatkan. Karenanya guna menambah wawasan pengetahuan dan pemahaman pada anak, sudah seharusnya orangtua terus belajar, dari mana saja.
Ke depannya Neno berharap lembaga ini bisa berbuat lebih banyak lagi. Misalnya, memproduksi tayangan anak yang bermutu atau memiliki radio sendiri sebagai sarana untuk menciptakan generasi-generasi andalan. "Saya percaya akan lahir generasi yang ikhsan, kalau kita memang sungguh-sungguh. Mereka akan jadi para pelayan rakyat, para pemimpin yang punya kapasitas sebagai khalifah dalam arti yang sesungguhnya. Saya meyakininya itu akan lahir dari bangsa ini," tutup Neno optimis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar