Anak gemuk otak tumpul
Bu, saya bingung dengan anak perempuan saya yang saat ini sudah kelas IV SD. Dulu saat kecil, anak saya ini tergolong kurus dan sulit makan. Sehingga saya selalu memberinya makan dan banyak vitamin supaya gemuk.
Setelah minum vitamin, berat badannya memang bertambah dan saya selalu menyediakan makanan dan kue tambahan supaya ia tetap gemuk dan sehat: Tapi sekarang saya bingung. Nafsu makan anak saya ternyata tak bisa dikontrol. Berat badannya pun naik 60 kg. Saat adiknya lahir, dia juga makin suka buka tutup kulkas dan memakan semua makanan yang ada dan membanting keras keras. Tapi saat cukup besar, dia sudah tidak membanting pintu kulkas, tapi sepertinya gelisah dan selalu mencari-cari.
Prestasi belajarnya tambah lama tambah turun. Apakah banyaknya dia makan membuat otaknya semakin tumpul ya Bu? Bagaimana ini bu, saya pingin dia laisa mengendalikan kebiasaan makannya? Tolong beri saya alternatif penyelesaian. Terima kasih.
Ny. Ningrum-Banjarmasin
JAWAB:
Saat keci! Anda berharap anak menjadi gemuk dan suka makan. Sayangnya, Anda tidak mengontrol jumlah makanan yang pantas untuk dikonsumsi setiap hari. Sehingga anak tidak punya takaran makanan dalam porsi yang pantas untuk dikonsumsi.
Saat itu anak tidak paham apa risiko dari kelebihan kalori yang di serapnya. Kemudian saat adiknya lahir, rupanya anak merasa tidak diperhatikan lagi. Makanya dia melampiaskan rasa tersisihnya tersebut dengan cara makan banyak banyak dan, kejengkelannya diluapkan dengan cara membanting pintu kulkas. Dari sini teriihat anak memendam kemarahan yang bersifat pasif.
Tampaknya Anda tidak peka melihat kebiasaan makan anak yang tidak biasanya ini untuk mengetahui apakah dorongan untuk makan didasari oleh rasa butuh atau sebagai alat kompensasi. Ada kemungkinan saat anak sudah mulai mengenal teman sekolah dan melihat perbedaan dirinya dengan teman-temannya, anak menjadi frustasi dengan kegemukannya. Sayangnya; anak tidak menceritakan perasaannya ke Anda, sehingga kebiasaan makannya tetap tidak berubah dan justru mungkin menjadi semakin buruk. Dengan berbagai perkiraan tersebut ada kemungkinan menjadikan daya konsentrasi belajar anak terganggu sehingga prestasi belajar turun. Energi yang dimiliki anak atau daya konsentrasinya sementara ini dikuasai oleh perasaan marah, kecewa tidak mendapat penyaluran yang sernestinya.
Masalah anak Anda memang agak sedikit kompleks. Sehingga hanya bisa diselesaikan tahap demi tahap. Langkah awal yang harus anda lakukan adafah:
1. Mulailah meningkatkan perlindungan dan kehangatan emosional pada anak agar ia tak merasa tersisih. Contohnya: memeluk anak, mengatakan Anda mencintai dan menyayanginya.
2. Katakan bahwa anak perlu belajar untuk mengendalikan nafsu makannya dan katakan bahwa mulai esok Anda akan membatasi makannya supaya tidak lebih dari yang dibutuhkan. Ajak anak memilih wadah-wadah yang unik untuk meletakkan jatah makanan yang harus diasup.
3. Katakan bahwa makanan tambahan baru boleh dimakan kalau anak sudah menghapal atau sudah mempelajari sebagaian pelajaran yang telah dipelajari (tentukan target pembelajaran pertahap tahap kecil).
4. Minta persetujuan anak apakah dia mau difoto? Kalau mau foto anak ukuran besar dan cetak 2 kali, yang pertama eetak gambar anak seperti ukurannya sekarang, dan yang kedua cetak dalam profil yang sudah diedit menjadi lebih langsing. Tempelkan dua foto tersebut di pigura dan letakkan di dinding kamar anak agar anak bisa melihat tubuh mana yang ingin di milikinya. Setiap malam ingatkan bahwa besak anak lebih bisa mengontrol nafsu makannya dengan melihat foto yang sudah diedit.
5. Bila anak gagal di hari pertama mengatur pola makan, bantu, dampingi dan doronglah anak supaya bisa menjalani program yang anda berikan.
6. Datanglah ke psikolog terdekat untuk mendeteksi kemampuan intelektual anak agar penetapan target belajar dapat disesuaikan dengan kemampuannya.
Sabtu, 28 November 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar