Abu bakar masuk islam
A buBakarmerupakanshaha-^/^V bat Rasulullah yang paling dekat, begitu besar pengorbanan-nya untuk membesarkan Islam ini. Dia merupakan seorang figur yang begitu mukhlis dalam mengabdi-kan diri kepada Allah. Karena itu tak heran bila Rasulullah pernah bersabda, Jito saja imam seluruh penduduk dunia, ini ditimbang dengan iman Abu Bakar, iman mereka tidak akan perntth lebih bemt. Keistimewaan itu bukan di-sebabkan karena bcmyaknya shalat atau puasa-, namun karena ada se-sua-tu yang begitu agung ber-semayam dcdam ha-ttnya."
Abu Bakar adalah orang yang begitu tegas memerangi mereka yang enggan membayar zakat, sekalipun pendapat yang dikemukakannya acapkali berseberangan dengan pendapat Umar ra. Abu Bakar ialah figur yang telah mendapatkan kgitimctsi mengenai keshahabatannya (dengan Rasulullah) di dalam Al-Qur'an. (QS. 9:41) di mana ketika Rasulullah saw hendak bersembunyi di gua Tsur menjelang ke-berangkatannya untuk hijrah, dia cegah Rasulullah untuk memasukinya lebih dahulu, karena dikhawatirkan ada banyak ular yang akan mengganggu beliau. Dia merela-kan diri untuk memasukinya kemudian barulah Rasulullah
saw.
Namun ketika itu Abu Bakar melihat sebuah lobang yang telah nyata menjadi sarang ular, maka dengan serta merta dia tutup lobang itu dengan tangannya hingga ular itu menggeliat dan mematuk tangannya, hanya saja rasa sakit itu ditahan begitu rupa agar tidak menggusarkan had Rasulullah. Namun kedua belah matanya dengan tidak disadari telah mengalirkan air mata hingga diketahui Rasulullah. Ketika itulah Rasulullah berdo'a demi ke-sembuhannya, namun (konon) sampai Abu Bakar menjelang wafat, jika saja seseorang mendekatkan diri ke mulut-nya, maka masih akan mendapati bau bisa ular itu,
Abu Bakar adalah orang yang pernah berinfak se-hingga habis seluruh harta perniagaannya. Ketika ditanya Rasulullah, "Masih adakah harta yang kau tinggalkan di rumah, wahai Abu Bakar?"
"Ya masih, yaitu Allah dan Rasul-Nya," jawabnya
begitu datar.
Abu Bakar merupakan seorang yang begitu men-dambakan agar selalu dekat dengan Rasulullah hingga
putrinya yang belum cukup umur itu dinikahkan dengan Rasulullah. Itulah Ummul Mukminin Aisyah ra. sehingga ketika Rasulullah wafat, dia masih berusia 17 tahun, putri yang terkenal kecantikannya, srikandi dalam Perang Onta (Waqi'atuljamal). Dan ketika Rasulullah masih hidup saja sudah banyak para shahabat yang menaruh simpati, apa-bila nanti beliau wafat, kelak mereka yang akan memper-sunting sebagai isterinya. Namun dengan tegas Allah me-larang mereka untuk memperistri janda-janda beliau, karena mereka merupakan ibu sekalian orang mukmin (QS. 33 : 6).
Abu Bakar hidup dari berniaga. Seringkali dia men-jajakan dagangannya sampai Syam di mana ketika pulang dia membawa barang yang laku di pasaran Makkah. Acapkali dia sampai berhari-hari di negeri itu.
Namun di saat belum memeluk Islam, pada suatu malam yang begitu tenang dia bermimpi melihat matahari dan bulan berada di pangkuannya. Maka dengan segera dia memeluk dengan kedua belah tangannya kemudian disimpan di sebelah dada lantas menutupi dengan baju luarnya.
Ketika bangun pagi dia segera berkunjung ke rumah seorang pendeta Nasrani untuk memperjelas ta'bir mim-pinya itu. Setelah memperkenalkan jati dirinya, maka pendeta itu bertanya, "Dari negeri mana anda berasal?" tanya pendeta.
"Dari Makkah man!" jawab Abu Bakar.
"Dari kalangan suku mana?" sambung pendeta.
"Dari suku Taim!" tukas Abu Bakar.
"Apa pekerjaan anda?" tanya pendeta. "Berniaga, tuan," jawab Abu Bakar. "Begini, tidak lama lagi akan muncul seorang Nabi akhir zaman, utusan penutup dari Bani Hasyim, dia ber-nama Muhammad Al-Amin. Seolah-olah tanpa dia, Allah tidak akan menjadikan langit dan bumi dan segala apa yang ada di dalamnya. Tidak pula menciptakan Nabi Adam dan para Nabi yang lain. Dia merupakan penghulu para Nabi dan Rasul serta seorang Nabi akhir zaman dan anda sendiri akan menjadi pendukung utamanya, mem-besarkan agamanya dan akan menjadi khalifah setelah dia wafat. Aku sendiri telah menemukan ciri-ciri Nabi itu dalam kitab Injil, Taurat dan Zabur. Telah lama aku memeluk agama Nabi itu. Namun aku simpan saja sikapku itu karena takut tertimpa kejahatan orang-orang Nasrani. Begitulah ta'bir mimpimu itu!" begitu kata si pendeta men-jelaskan panjang lebar taVil mimpi Abu Bakar.
Setelah mendengar penjelasan ini, hati Abu Bakar se-makin galau, namun dia menyimpan kerinduan yang begitu dalam untuk secepatnya bisa bertemu dengan Rasulullah. Maka segera saja dia kembali ke Makkah dan mendapati Rasulullah duduk sendirian di dekat Ka'bah.
Hari-hari setelah dia pulang dari Syam, seringkali dipergunakan oleh Abu Bakar untuk menemui Rasulullah guna menumpahkan rasa rindunya. Hingga pada suatu kesempatan Rasulullah bertanya," Wahai Abu Bakar, setiap hari engkau datang menjumpaiku dan selalu dudvik ber-samaku, saling menumpahkan kegalauan masing-masing, namun mengapa sampai kini engkau belum juga memeluk Islam>" begitu Rasulullah bertanya.
"Jika saja Anda seorang Nabi, mestinya harus ada
mukjizat yang memperkuat kenabian anda itu!" sergah Abu Bakar.
"Belumkah cukup sebuah mukjizat dalam mimpimu itu ketika kau masih berada di Syam di mana seorang pendeta Nashara telah menjelaskannya dan telah mengabar-kan pada dirimu mengenai ke-Islamannya?!" desak Rasulullah.
Terperanjat Abu Bakar mendengar keterangan ini dan langsung saja mengucapkan Asybadu anla- ilaha illal'lah wa asyhadu anna- Muhammadar Rasulullah.
Demikianlah sekilas kisah tentang perjalanan hidup Abu Bakar saat dia mulai memeluk Islam.
Selasa, 24 November 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar