Kamis, 26 November 2009

24 TAHUN MENDERITA DIABETES

24 TAHUN MENDERITA DIABETES
Penyakit kencing manis atau diabetes merupakan momok yang setiap orang ingin menghindarinya, begitu juga dengan saya. Tapi apa mau dikata malang tak dapat ditolak. Penyakit ini bersarang dalam tubuh saya sejak saya berumur 13 tahun. sekarang umur saya 37 tahun, jadi sudah lebih kurang 24 tahun saya bergulat dengan penyakit yang satu ini. Sejak kecil ketika Sekolah di SMP di Surabaya, Saya sering dilempari kapur atau pengapus oleh guru karena ketiduran dikelas.
Sebab penyakit ini menyebabkan rasa kantuk dan lemas. Gula darah saya selalu berkisar antara 400-500 dan tidak pernah dibawah 300. Sejak kecil saya ditangani oleh dokter ahli dia­betes di surabaya yaitu Dr. Askandar Tjokroprawiro. Setelah menikah saya melahirkan bayi pertama seberat 3,8 Kg dan bayi kedua seberat 4,5 Kg. Keduanya di caesar dan selamat berkat jasa para dokter ahli dari RSPAD Jakarta yaitu Dr. Bawono Hasan dan Dr. Soeharyati. Dalam perjalanan penderitaan saya, beberapa kali saya sempat pingsan/colaps karena kadar gula yang terlalu tinggi.
Pada kaki terdapat luka yang tidak kunjung sembuh.dan paling parah tahun 1994 -1996 karena sangat bengkak dan membusuk dan dokter menganjurkan untuk diamputasi tapi saya keberatan.
Pada awal November 1996 saat saya dalam keadaan frustasi, secara kebetulan saya diberi Teh merek tertentu oleh teman katanya untuk mengobati diabetes. Semula saya ragu dan tidak mau minum, tapi karena khawatir akan diamputasi terpaksa saya minum juga. Seperti mendapat mukjizat, setelah minggu kedua, luka-luka saya mulai kering dan bengkaknya turun hingga normal. Setelah sebulan luka saya benar-benar sembuh dan bekasnya yang hitam hampir tidak kelihatan lagi. Terakhir saya minum teh 919 pertengahan Desember 1996 karena saya balik ke surabaya. Pada tanggal 8 Januari 1997 gula darah saya tinggal 140. Dan sejak saat itu saya makan bebas tapi terkontrol. Bulan Fcbruari saya balik ke Jakarta dan minum lagi 1 Dus teh 919. Dan sejak itu saya kehilangan kontak dengan teman yang memberi saya teh 919 karena dia pindah alamat dan saya juga pindah ke Tangerang.
Selama itu saya mencari-cari dimana tempat menjual teh 919 ini tapi tidak pernah saya temui. Akhir Oktober secara kebetulan saya bertemu teman yang mengatakan bahwa di Kantor Pusat Hero Jl. Gatot Subroto ada demo tentang teh 919 ini dan saya datang kesana. Di sana saya ikut di test disaksikan para Staff dan Manager ternyata gula darah saya 298 dan salah satu Manager berumur kurang 30 tahun gula darahnya 171. Setelah diberi minum teh 919 kami di suruh menunggu selama 45 menit dan ditest lagi ternyata gula darah saya turun menjadi 208 dan Manager Hero tersebut menjadi 114. Padahal penurunan maksimal baru terjadi 2 jam setelah minum teh 919 ini.
Sejak saat itu saya kembali minum teh 919 secara teratur karena saya sudah menemukan tempat dimana teh ini bisa diperoleh. Saat ini keadaan gula darah saya sudah normal kembali pada angka 110. Dan yang paling penting kedua anak saya yang berumur 11 tahun dan 7,1/2 tahun bisa ikut minum teh ini sebagai pencegahan. Karena saya memang ada keturunan kencing manis Sehingga kakek saya yang orang Scotlandia, kakinya terpaksa diamputasi akibat penyakit ini. Semoga pengalaman saya ini bisa membawa harapan baru bagi orang lain yang menggalami keadaan putus asa seperti yang pernah saya alami. Apabila anda ingin bertukar pengalaman tentang penyakit Diabe­tes anda dapat menghubungi saya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar